bakabar.com, BARABAI – Akses jembatan masih ada yang belum diperbaiki pasca-diterjang banjir bandang medio Januari 2021 tadi di Kecamatan Hantakan, Hulu Sungai Tengah (HST).
Misalnya di Desa Haruyan Dayak wilayah pegunungan Meratus. Akses jembatan di sana masih belum dilakukan perbaikan sehingga warga setempat kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.
Warga mengumpulkan materil dari sisa-sisa tumpukan kayu di sekitar jembatan, Sabtu (9/10). Foto: Sertu Maskuri for bakabar.com
Kendati sebentar lagi mau dibangun ulang Pemkab HST, warga sekitar berinisiatif melakukan perbaikan sementara. Dibantu anggota Koramil 1002-07/Batu Benawa mereka membuat jembatan darurat, Sabtu (9/10).
“Jembatan ini sarana vital bagi warga Haruyan Dayak yang akan beraktifitas ke Hantakan maupun sebaliknya. Jalan ini juga merupakan akses warga ke ladang untuk berkebun,” kata Sertu Sanu, putra asli Meratus ini.
Sertu Rodi Hartono yang ikut terjun membangun jembatan darurut menyebutkan, warga hanya mengandalkan bahan seadanya. Seperti sisa-sisa atau reruntuhan kayu-kayu yang di dekat jembatan.
“Warga bergotong royong membuat jembatan darurat sambil menunggu pembangunan jembatan secara permanen oleh pemerintah. Sebab ini akses vital bagi warga,” kata Rodi.
Penjabat Kepala Desa Haruyan, Dinasyah berharap agar segera terlaksana pembangunan jembatan secara permanen.
Dia juga berterima kasih kepada anggota jajaran Kodim 1002/HST yang turut membantu kesulitan rakyat. Sekalipun jembatan dibuat seadanya dengan mengandalkan tenaga manusia.
“Mengingat jembatan ini sangat vital bagi kami dan untuk membangun jembatan darurar agar cepar selesai dan bisa diakses tentu harus dengan sumber daya manusia yang banyak," tutup Dinasyah.
