Angkutan Laut

Tujuh Langkah Kemenhub Amankan Angkutan Laut Jelang Natal dan Tahun Baru

Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menyiapkan tujuh langkah untuk mengamankan angkutan laut jelang natal dan tahun baru

Featured-Image
Ilustrasi/Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan.

bakabar.com, JAKARTA- Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menyiapkan tujuh langkah untuk mengamankan angkutan laut jelang natal dan tahun baru.

"Kita harus berupaya menjamin keselamatan dan kesehatan penumpang, awak kapal, dan petugas pelabuhan, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam rangka mengurangi risiko penyebaran COVID-19," ujar Dirjen Perhubungan Laut, Arif Toha dalam keterangan tertulis, dikutip dari detik.com, Rabu (7/12).

Tujuh langkah itu ditetapkan dalam Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Laut Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Menurut Arif, Ditjen Hubla menyiapkan tujuh langkah penting guna menjaga keselamatan dan kelancaran Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Pertama, memastikan seluruh armada kapal dalam keadaan layak.

Arif mengungkapkan telah menginstruksikan Kepala Kantor Kesyahbandaran, Kepala KSOP Khusus Batam, Kepala KSOP Kelas I s/d IV dan Kepala UPP Kelas I s/d III.

Ia menginstruksikan kepada mereka untuk melaksanakan uji kelaik lautan kapal terhadap seluruh kapal yang beroperasi di wilayah kerjanya.

Kedua, membentuk posko pelayanan angkutan laut Nataru pada masing-masing wilayah kerja.

Hal ini melibatkan instansi vertikal dan stakeholder terkait di pelabuhan serta melaporkan perkembangannya setiap hari ke Posko Kantor Pusat Ditjen Hubla.

"Dan juga menyediakan alat pemeriksaan kesehatan, melakukan monitor penerapan protokol kesehatan, memastikan seluruh petugas dalam keadaan sehat dan membuat contingency plan jika terjadi hal-hal darurat yang membutuhkan kesiapsiagaan," ungkap Arif.

Ketiga, memastikan seluruh penumpang, petugas, baik di pelabuhan maupun di kapal menerapkan protokol Kesehatan.

Selain itu memastikan telah dilakukan pengecekan suhu tubuh kepada seluruh penumpang dan petugas baik di pelabuhan maupun di kapal.

Keempat, memastikan bahwa seluruh fasilitas di pelabuhan maupun di kapal telah dibersihkan dan dilakukan desinfektan secara berkala oleh instansi atau operator yang bertanggung jawab.

Kelima, meningkatkan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran serta berkoordinasi dengan instansi dan stakeholder terkait.

Termasuk berkordinasi dengan BMKG setempat untuk menyebarluaskan prakiraan cuaca ke masyarakat.

Keenam, mengoptimalkan potensi armada pada daerahnya masing-masing.

Terutama armada dengan ruas-ruas dengan jumlah penumpang tertinggi pada masa Nataru sehingga dapat mengurangi terjadinya penumpukan penumpang.

"Dan yang ketujuh, perusahaan pelayaran wajib meng-update informasi terkini jadwal kedatangan/keberangkatan kapal baik di pelabuhan atau melalui media sosial," kata Arif.

Ia meminta seluruh pihak terkait dan masyarakat berjalan bersama-sama, agar penyelenggaraan angkutan laut pada Nataru berjalan sukses.

Editor


Komentar
Banner
Banner