bakabar.com, BANJARMASIN – Beranjak sore, sekumpulan orang mulai berkumpul di pinggir jalan pada titik-titik tertentu di Banjarmasin. Sebut saja Kilometer 2 Jalan A Yani, Jalan Kayu Tangi, atau Jalan Sultan Adam.
Mereka adalah kelompok masyarakat yang sengaja mangkal di pinggir jalan untuk menuai rezeki. Bukan sekadar mengemis, namun apa saja pekerjaan yang bisa dilakukannya.
Seperti Andri contohnya, pria berumur 45 tahunan ini sering mangkal di Jalan A Yani tepatnya sekitar Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin. Ia tak punya pekerjaan tetap, Selasa (20/4).
Ditemui bakabar.com, Andri mengaku seorang serabutan. Terkadang ia membantu lalu lintas untuk kendaraan yang akan menggunakan jalur memutar. Atau terkadang, dia bisa jadi tukang parkir dadakan jika diperlukan.
“Apa saja yang bisa dikerjakan asal halal, mba,” kata Andri saat ikut mengantri bantuan makan gratis dari Yayasan Haji Maming yang dibagikan oleh tim bakabar.com.
Pria yang tinggal di kawasan kilometer 5 Banjarmasin ini tak sendiri. Ada belasan, mungkin puluhan warga lainnya yang menggantungkan nasib seperti dirinya.
Bantuan gratis yang didapatnya merupakan berkah tersendiri, sebab ia tak mampu memberikan nafkah yang sesuai bagi keluarganya.
Selain Andri, ada juga penerima bantuan lainnya seperti tukang becak, tukang ojek, tukang parkir hingga pedagang kecil yang membuka lapaknya di depan emperan toko.
Untuk diketahui, selama Ramadan, Yayasan Haji Maming berbagi makanan berbuka gratis bagi warga Banjarmasin. Sasarannya adalah warga kurang mampu atau kelompok masyarakat yang ada di musala, masjid, pondok pesantren hingga panti asuhan. Ditargetkan, pembagian ini diberikan untuk seribu orang setiap harinya.