bakabar.com, AMUNTAI – Aksi sweeping truk semen oleh para kades di Amuntai Tengah menyedot perhatian khalayak luas. Sayangnya, belum tampak upaya penyelesaian.
Para kades dari Perkumpulan Kepala Desa atau Perkades HSU sebelumnya mengeluhkan banyaknya fasilitas umum yang rusak akibat lalu lalang truk pengangkut semen dari Tabalong.
Mediasi dilakukan di DPRD Kalsel pada Rabu (8/12) kemarin. Namun bisa ditebak, hasilnya tak sesuai harapan. PT Conch mangkir dari panggilan DPRD.
“Kami sudah jauh-jauh dari Amuntai ingin menyampaikan tuntutan, kami sudah meluangkan waktu, tenaga, uang dan lain sebagainya namun apa, dari pihak PT Conch tidak berhadir,” ujar HM Yunus, Ketua Perkades Amuntai Tengah kepada bakabar.com, Kamis (9/12).
Tak ayal, para kades ini berkukuh 'menyapu' setiap armada PT Conch Tabalong yang melintasi wilayah mereka.
Bahkan pantauan terbaru bakabar.com, Kamis (9/12) siang sweeping telah digulirkan warga di Desa Pinang Habang.
“Sudah sejak Rabu pagi,” ujarnya.
Saat ini, aksi memang baru dilakukan dengan menutup setengah badan jalan provinsi.
Jalan yang menghubungkan HSU dengan Banjarmasin itu dijaga oleh sejumlah warga sekitar.
Mereka memerhatikan gerak-gerik setiap truk yang melintas terutama yang melebihi tonase.
Namun, Yunus bilang aksi itu baru awal saja. Pihaknya mengancam akan menutup seluruh badan jalan jika truk-truk dari Tabalong terus melintas.
“Akan kami tutup sampai batas waktu yang tak ditentukan,” ujarnya.
Menurut Yunus, muatan truk pengangkut semen yang melebihi tonase telah menimbulkan kerusakan jalan, jembatan, rumah ibadah hingga rumah warga di Amuntai Tengah.
Mereka pun sudah menerbitkansejumlah tuntutan kepada PT Conch.Di antaranya; menghentikan angkutan semen, hingga memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan di HSU.
Namun sampai saat ini belum ada respons apapun dari PT Conch maupun Pemkab HSU.
Diketahui PT Conch memiliki pabrik semen di Desa Saradang, Haruai, Kabupaten Tabalong. Rata-rata produksi hariannya mencapai lebih 22.500 ton.
Protes dari kades di HSU mulai mengalir ketika angkutan truk Conch harus memutar jalan melewati HSU lantaran Jembatan Paringin mengalami perbaikan untuk menuju Banjarmasin.
Penjelasan kapolres di halaman selanjutnya:
Terkait angkutan yang melebihi tonase dan dimensi kendaraan, Polres HSU sejatinya sudah melakukan ragam penindakan.
“Selama ini juga kita sudah melakukan penilangan dalam hal pelanggaran lalu lintas,” kata Afri kepada bakabar.com, Kamis (09/12).
Mengenai muatan truk, Polres HSU juga bekerja sama dengan Dinas Perhubungan HSU.
“Kami berkoordinasi terkait muatan namun dari pihak Dishub HSU tidak memiliki alat untuk mengukur muatan alat angkut sumbu terberat,” jelas Afri.
Oleh karenanya, Afri berharap Dishub Kalsel segera turun membackup. Lantas, bagaimana mengenai aksi sweeping warga?
Terkait rencana demo dan sweeping angkutan semen Conch, Afri akan mengeceknya dulu.
“Baik mas, saya cek dan langkah-langkah berikutnya kami dalami supaya di HSU tetap aman tertib dan terkendali,” pungkasnya. (Amin/Syarief)