Hot Borneo

Triwulan I 2022, Ekspor Daun Gelinggang Kalsel ke Jepang Tembus 12 Ton!

apahabar.com, BANJARBARU – Sektor pertanian Kalimantan Selatan (Kalsel) patut berbangga. Kementan melalui Karantina Pertanian Banjarmasin memfasilitasi…

Featured-Image
Petugas memeriksa daun gelinggang saat hendak diekspor. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARBARU – Sektor pertanian Kalimantan Selatan (Kalsel) patut berbangga.

Kementan melalui Karantina Pertanian Banjarmasin memfasilitasi ekspor daun gelinggang milik PT Sarikaya Sega Utama seberat 12 ton ke Osaka dan Tokyo Jepang.

Nilai ekspornya diperkirakan lebih dari Rp 880,6 juta.

Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin, Nur Hartanto mengatakan pihaknya telah melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan daun gelinggang yang akan dikirim dalam kondisi sehat dan bebas dari serangga hidup sesuai dengan persyaratan dari negara tujuan.

“Sebagai fasilitator ekspor produk pertanian, kita pastikan daun gelinggang yang diekspor ini terjamin kesehatan dan kualitasnya serta terbebas dari serangga hidup, sesuai dengan persyaratan negara tujuan,” ucap Nur Hartanto melalui siaran pers tertulis yang diterima bakabar.com, Senin (4/4).

Kalsel, kata dia, menjadi pelopor sekaligus satu-satunya provinsi di Indonesia yang mengekspor daun gelinggang dengan nilai ekonomi hampir miliaran.

“Saat ini baru Kalsel yang mengekspor daun gelinggang,” katanya.

Berdasarkan data sistem otomasi perkarantinaan IQFAST per akhir Maret 2022, Karantina Pertanian Banjarmasin telah menyertifikasi ekspor daun gelinggang sebanyak 45 ton dengan nilai ekspor lebih dari Rp 2,5 miliar.

img

Petugas memeriksa daun gelinggang saat hendak diekspor. Foto-Istimewa

Terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang menuturkan jika mengacu data IQFAST 2021, ekspor daun gelinggang meningkat 3,2 persen dibandingkan 2020 lalu.

Di Kalsel saja per 2021 kemarin, Karantina Pertanian Banjarmasin berhasil mengekspor 222,6 ton daun gelinggang atau setara Rp 15,7 miliar.

"Daun gelinggang atau senna ini menjadi komoditas unggulan ekspor yang semakin diminati pasar global khususnya Benua Asia, Amerika hingga Eropa," imbuhnya.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Di mana menurut Limpo, komoditas pertanian yang berorientasi ekspor harus memiliki standar kualitas yang tinggi yang berlaku di negara tujuan.

Oleh karenanya, otoritas karantina pertanian terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik untuk mendorong akselerasi ekspor produk.

“Dengan melakukan pendampingan bagi petani milenial agar terus menjaga serta meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor produk pertanian," pungkas Bambang.

Sebagaimana diketahui, daun gelinggang merupakan salah satu jenis tanaman yang sering dimanfaatkan penduduk lokal untuk bahan pengobatan tradisional dan bahan kosmetik seperti bedak dan sabun.

Komentar
Banner
Banner