bakabar.com, BANJARMASIN – Hadir di tengah suku dan budaya yang heterogen, transportasi darat diharapkan mampu menjadi sarana pemersatu keberagaman di Indonesia.
Maka dari itu, Kementerian Perhubungan menggelar Webinar Transportasi untuk Membangun Keberagaman, Rabu (19/8) siang.
Webinar diikuti oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) dan stake holder terkait dari sejumlah daerah di Indonesia, juga para pelaku usaha transportasi darat. Tak terkecuali di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Narasumber webinar tersebut diisi oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dan Dirjen Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan, Budi Setiyadi.
Kemudian Staff Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Benny Susetyo, Sekjen Masyarakat Transportasi Indonesia, Harya S Dillon dan Pelaku Ojek Online, Theresia Ismiyanti Prismiar.
Dari pemaparan para narasumber, mereka ingin menjadikan transportasi darat sebagai sarana pemersatu beragam suku budaya di Indonesia.
Selain itu, kendaraan angkutan darat juga diharap bisa menjadi sarana yang aman serta nyaman bagi masyarakat.
Kepala Dinas Perhubungan Kalsel, Rusdiansyah mengakui jika moda transportasi darat memang memiliki andil besar dalam menyatukan keberagaman masyarakat di Indonesia.
“Contohnya ketika kendaraan angkutan seperti BRT atau AKAP kita jalan, itu beragam orang yang masuk,” paparnya saat ditemui usai mengikuti webinar dari salah satu hotel di Kota Banjarmasin.
Dikatakannya, meski masih ada kekurangan, ke depan pihaknya akan mencoba untuk memperbaiki kelemahan yang ada pada moda transportasi darat di Kalsel sebagai sarana pemersatu keberagaman.
“Di Kalsel sendiri memang masih ditemui kekurangan pada kendaraan angkutan kita, tapi pelan-pelan akan diperbaiki,” katanya.
Menurutnya, sejauh ini pihaknya sudah terus melakukan pembenahan terhadap sarana dan prasarana transportasi darat di Kalsel, hanya saja kendala dana membuat perbaikan menjadi tidak bisa dilakukan dengan cepat.
“Kita melihat kemampuan APBN daerah kita,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala BPTD wilayah XV Kalsel, Iman Sukandar mengatakan, nilai transportasi lebih dari sekedar untuk memindahkan satu orang atau barang dari suatu daerah ke daerah lain, tapi juga diharapkan mampu menjahit keberagaman suku, budaya, ras yang ada di Indonesia.
“Dari pemaparan salah satu narasumber tadi, kita ambil kesimpulan jika pelayanan transportasi yang baik merupakan implementasi dari nilai-nilai Pancasila,” katanya.
“Di dalam angkutan umum kita bertemu dengan berbagai macam orang dengan latar belakang berbeda, di situ kita wajib untuk memuliakan dan menghormati satu sama lain. Kemudian juga di sana ada nilai persatuan. Serta ada nila ekonomi bagi masyarakat,” lanjutnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Iman mengatakan bahwa pihaknya akan terus berkolaborasi dengan stake holder terkait untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada di Kalsel.
“Kita akan mengembangkan BRT yang sudah ada, kemudian fasilitas-fasilitass lain, dan tentu juga terminal,” tandasnya.
Editor: Syarif