Kalsel

Tragedi Sungai Andai: Luka Sayatan di Lengan Ibu Picu Pembunuhan Ayah Tiri

apahabar.com, BANJARMASIN – Arrafiq atau AR (22) tega menghabisi Riduan (35) yang tidak lain ayah tirinya…

Featured-Image
Arrafiq atau AR (22) pelaku pembunuhan ayah tiri saat berada di Mapolsek Banjarmasin Utara, Senin siang. Foto-apahabar.com/Riyad

bakabar.com, BANJARMASIN – Arrafiq atau AR (22) tega menghabisi Riduan (35) yang tidak lain ayah tirinya sendiri karena sakit hati.

Ditemui di Mapolsek Banjarmasin Utara, Senin (07/10) siang, AR mengaku tak tega karena sering melihat ibunya menangis.

Diduga sang ibu kerap bertengkar dengan dengan sang ayah tiri.

“Saya melihat di tangan ibu saya ada bekas luka sayatan pisau yang disebabkan karena ia sakit hati,” kata Arrafiq, Senin siang.

Selain itu, kata dia, ayah tirinya itu juga sering berkelahi dan memukulinya sedari kecil.

“Tapi karena saya menjaga perasaan ibu saya biasanya saya hanya diam dan tidak melawan,” ujarnya.

Sambil tertunduk, AR mulai menceritakan kronologis perkelahian hingga korban meregang nyawa.

Ketika itu duel maut berlangsung di Jalan Padat Karya Kompleks Purnama Permai Jalur 6 Kelurahan Sungai Andai, Banjarmasin Utara, Jumat (04/10) sekitar pukul 10.00.

Sebelum tragedi berdarah terjadi, pelaku datang ke rumah ibunya di Handil Bhakti untuk meminta lemari es secara baik-baik.

“Saat itu di rumah ibu saya di Handil Bhakti, saya melihat bekas luka di tangan ibu saya. Saya merasa marah. Saya lalu mengusir korban agar menjauh dari rumah,” tuturnya.

“Setelah dia pergi, semua pintu dan jendela rumah saya tutup menggunakan paku. Agar dia (korban) tidak bisa lagi masuk ke rumah itu. Saya memaku menggunakan pisau dan palu,” tambahnya.

Baca Juga: Anak Bunuh Ayah Tiri di Banjarmasin, Wakil Rakyat Miris

Baca Juga: Pelaku Pembunuh Ayah Tiri di Sungai Andai Tertangkap

Baca Juga: Jumat Berdarah, Polisi Buru Pembunuh Ayah Tiri di Sungai Andai

Selanjutnya, dia dan istrinya berniat untuk pulang dan bertemu ibu dan korban di tengah perjalanan.

Saat itu ibunya, kata dia, mengajak ke rumah keluarga untuk membicarakan permasalahan secara baik-baik.

Sesampainya di rumah keluarga, kata dia, ayah tirinya itu memukulnya di bagian kepala.

“Saya menunduk saat dipukulnya. Saya kemudian refleks mengambil pisau yang saya gunakan untuk memaku rumah yang terletak di box sepeda motor. Secara spontan saya lalu menusuknya,” jelasnya.

Melihat korban roboh bersimbah darah, pelaku kemudian menjauh dari lokasi kejadian. AR lalu pergi ke makam ayah kandungnya di daerah Muara Dadahup, Kalimantan Tengah.

Usai membunuh, AR sempat kebingungan. Ia mencoba menenangkan diri di sana. Sementara barang bukti dibuangnya di Jalan Anjir.

Setelah itu, AR memutuskan pulang ke rumah mertuanya di Jalan Kelayan B Gang Melati, Kelayan Tengah, Banjarmasin Selatan.

“Kami mendapat laporan dari keluarga bahwa korban sedang berada di rumah mertuanya. Lalu kami jemput di sana,” kata Kapolsekta Banjarmasin Utara, AKP Dodi Harianto melalui Kasubnit 1 Reskrim Polsekta Banjarmasin Utara, Aipda Ajis Timotius.

Sementara ini, AR akan dijerat polisi dengan Pasal 351 ayat ( 3 ) Jo 338 KUHP tentang Pembunuhan.

Baca Juga: Suasana Lokasi Pembunuhan Ayah Tiri di Sungai Andai Mencekam

Baca Juga: Pembunuhan Ayah Tiri di Sungai Andai, Pelaku dan Korban Pernah Bentrok Sebelumnya

Baca Juga: Duta Mall Banjarmasin Bantah Menutup-nutupi Insiden Pekerja Tewas Terjatuh

Reporter: Riyad Dafhi R.
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner