bakabar.com, PARINGIN – Persoalan pernikahan anak usia dini masih kerap sering terjadi.
Tak ingin kondisi ini terus terjadi, TP PKK Kabupaten Balangan bersama Dinas Perlindungan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A) setempat, terus bergerak untuk memberikan sosialisasi dan pencegahan. Khususnya dikalangan kader PKK se-kabupaten Balangan.
Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-92 yang mengambil tema "Perempuan Berdaya Indonesia Maju tahun 2020", bertempat di Mahligai Mayang Maurai komp Garuda Maharam, Rabu (16/12).
Dalam kesempatan kegiatan Pembukaan Sosialisasi Pencegahan Pernikahan pada Usia Anak serta sosisialisasi peran ibu dalam mendidik anak di era New Normal, Ketua TP PKK Balangan Hj Nursidah Ansharuddin, menyebutkan salah satu faktor terjadinya pernikahan usia dini dikarenakan masih minimnya pengetahuan masyarakat terutama yang berada di kawasan pelosok.
“Oleh sebab itu, TP PKK Balangan beserta organisasi perempuan lainnya di Balangan harus intensif mengerahkan anggota dan pengurus, untuk lebih intens melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap pencegahan pernikahan anak usia dini serta mendidik anak menghadapi era kehidupan baru (new normal, red),” ujarnya.
Menurut Nursidah, tugas dalam pencegahan pernikahan usia dini dan menghadapi kehidupan baru ini juga merupakan tugas bersama kaum pria.
“Kita harus satu persepsi bahwa tugas untuk mencegah pernikahan anak usia dini dan menghadapi era kehidupan baru ini adalah tugas kita bersama, bukan hanya tugas kalangan ibu-ibu. Untuk itu, dengan adanya keharmonisan dalam keluarga, akan meminimalisasi pencegahan pernikahan anak usia dini," ucapnya.
Dia menambahkan,dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19 ini bisa mengurangi bahkan bisa memutus mata rantai penyebaran virus corona.
"Kita harus rajin menjaga dan meningkatkan imun tubuh serta selalu memakai masker saat keluar rumah, jaga jarak dan rajin mencuci tangan pakai sabun," ujarnya sembari mengatakan ini sangat penting.