bakabar.com, MARABAHAN – Impian warga Desa Sungai Telan Besar memiliki jalan bagus, akhirnya benar-benar tercapai berkat kehadiran TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Kodim 1005 Marabahan.
TMMD ke-108 di Desa Sungai Telan Besar dan Sungai Telan Muara, Kecamatan Tabunganen, resmi berakhir dan ditutup, Rabu (29/7). Sejumlah proyek fisik yang dikerjakan selama sebulan, juga berhasil dirampungkan.
Proyek tersebut berupa pengerasan jalan Sungai Telan Besar sepanjang 848 meter, serta penambahan bahu jalan yang menghubungkan kedua desa sepanjang 1.100 meter.
Kemudian pembuatan tiga jembatan selebar 3 meter dengan panjang masing-masing 12 meter, 40 meter dan 18 meter.
Juga terdapat sasaran fisik tambahan berupa rehab satu rumah warga, satu musala dan pembuatan lima buah sarana MCK.
Selain kegiatan fisik, sasaran non fisik juga rampung sesuai rencana. Mulai dari penyuluhan pertanian, Kamtibmas dan narkoba, KB kesehatan, pencegahan Covid-19 dan sosialisasi rekrutmen TNI.
Melengkapi kegiatan non fisik adalah bakti sosial berbentuk rapid test masal, pengobatan gratis dan pemberian sembako.
“Alhamdulillah TMMD ke-108 ditutup dalam keadaan aman, lancar dan tertib. Kami berterimakasih kepada semua pihak, mengingat pelaksanaan TMMD tidak bisa dilakukan sendiri,” papar Dandim 1005 Marabahan Letkol Kav Sugianto.
“Selama 30 hari pekerjaan, kendala yang dihadapi hanya hujan. Selain menunda pekerjaan, dropping material ke lokasi pengerjaan juga terganggu,” sambungnya.
Kesuksesan TMMD ke-108 di Tabunganen, juga mendapat apresiasi tinggi dari Pemkab Batola. Penilaian itu dilakukan lantaran kondisi geografis Sungai Telan Muara dan Sungai Telan Besar.
“Seandainya pekerjaan di kedua desa itu dilelangkan, kami tidak yakin banyak kontraktor yang berani memasukkan penawaran,” sahut Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor.
“Namun berkat kerja keras Satgas TMMD, pekerjaan yang seharusnya selesai selama empat bulan, berhasil rampung 100 persen hanya dalam satu bulan,” imbuhnya.
Imbas TMMD ke-108 pun langsung dirasakan warga Desa Sungai Telan Besar. Kendati tidak diaspal, pengerasan dan penambahan bahu jalan menjadi sesuatu yang patut disyukuri.
“Kami sudah tak khawatir lagi dengan kondisi jalan becek dan tergenang air, terutama ketika memasuki musim hujan atau air sungai pasang,” papar Amberin, Kepala Desa Sungai Telan Besar.
“Petani juga tak lagi menggunakan jukung menuju sawah untuk bekerja maupun mengangkut hasil panen, karena sudah bisa menggunakan transportasi darat. Bahkan sekarang kendaraan roda empat juga dapat masuk ke desa kami,” tandasnya.
Editor: Syarif