bakabar.com, RANTAU – Di tengah cuaca dingin, perjuangan Tim BPBD Tapin terus berlanjut.
Usai membersihkan tumpukan eceng gondok dan batang batang kayu di Jembatan Guntur, mereka berlanjut ke ke Jembatan Banua Halat dekat mesjid keramat Kecamatan Tapin Utara.
Saat berita ini diturunkan, Kamis (2/1) pukul 14.00, sisa gondokan besar yang hanyut ke hilir Sungai Tapin kembali menyangkut di Jembatan Banua Halat.
Lantas, mengapa pembersihan ini tak dilakukan saat sungai surut?
Kata Khairani Kasubid Kesiapsiagaan BPBD Tapin kuatir suatu waktu banjir kiriman datang dari hulu dan menyumbat arus sungai.
“Ini juga untuk melancarkan arus sungai, sekaligus menghindari tumpukan sampah, apabila dibiarkan akan semakin banyak dan berbahaya untuk kekokohan jembatan,” ujar Khairani kepada bakabar.com.
Bibir biru sesekali menggigil juga terlihat tangan tangan keriput putih memucat karena dingin.
Perjuangan tim tampak begitu gigih di kala hujan mengguyur mereka tetap gesit menghanyutkan sumbatan dengan bermodalkan bambu panjang, tali menali, perahu karet serta alat pemotong.
Sesekali, Tim BPBD dibantu warga Desa Banua melepas canda tawa dengan kawan kawan seperjuangannya.
Sekadar diketahui, tumpukan eceng gondok saat ini menyumbat aliran sungai di Banua Halat, desa yang terkenal karena memiliki masjid keramat.
“Selanjutnya kita akan memantau arus sungai lagi, dan pastinya tetap siap siaga,” ujar Khairani.
Baca Juga: Update Banjir di Tapin: Serbuan Eceng Gondok Ancam Jembatan Malingkung
Baca Juga: Gara-Gara Banjir, SD di Tapin Dikira Libur
Baca Juga: Banjir Pagi Ini Bikin Warga Tapin Kembali Elus Dada!
Baca Juga: Banjir Awal 2020, Basarnas Alihkan Kesiapsiagaan di Tapin
Reporter: Muhammad Fauzi Fadilah
Editor: Fariz Fadhillah