Nasional

Tiga TNI Tewas dalam Insiden Kapal Selam Nanggala 2012

apahabar.com, JAKARTA – Kegagalan teknis yang dialami KRI Nanggala 402 pada 2012 silam ternyata pernah menyebabkan…

Featured-Image
Ilustrasi kapal selam. Foto-Ist

bakabar.com, JAKARTA – Kegagalan teknis yang dialami KRI Nanggala 402 pada 2012 silam ternyata pernah menyebabkan sejumlah prajurit TNI gugur.

Peristiwa itu terjadi saat kapal selam tersebut gagal melakukan uji penembakan torpedo, karena sistem penutupnya bermasalah.

“Dalam peristiwa itu tiga orang prajurit terbaik gugur,” kata Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin dalam keterangan resminya yang dilansir dari CNN Indonesia, Minggu (25/4).

Setelah insiden tersebut, KRI Nanggala kemudian diperbaiki kembali oleh tim dari Korea Selatan.

Sebelum insiden itu, Hasanuddin membeberkan KRI Nanggala sempat mengikuti retrofit pada tahun 2012 lalu. Kala itu, perbaikan dilakukan dengan menghabiskan anggaran sekitar US$75 juta atau sekitar Rp1,05 Triliun.

“Retrofit itu bukan sekadar mengganti suku cadang, tapi diperkirakan juga ada perubahan konstruksi dari kapal selam tersebut terutama pada sistem senjata torpedonya,” kata dia.

Lebih lanjut, Ia turut menduga tenggelamnya KRI Nanggala 402 di perairan Bali karena kegagalan retrofit pada tahun 2012 lalu. Salah satunya terletak pada pengerjaan konstruksi yang tak tepat pada kapal.

“Saya menduga pada hasil perbaikan ini ada hal-hal atau kontruksi yang tidak tepat sehingga KRI Nanggala 402 tenggelam. Ini sangat disayangkan,” kata Hasanuddin.

Selain itu, Hasanuddin juga menyoroti jumlah kru KRI Nanggala 402 saat kejadian nahas di perairan Bali telah melebihi kapasitas. Menurutnya, jumlah kru maksimal kapal selam maksimal hanya 38 orang.

KRI Nanggala sendiri membawa 53 awak saat diberitakan hilang kontak pada Rabu (21/4) lalu.

“Artinya kelebihan beban 15 orang. Ada apa kok dipaksakan? Saya juga mendapat informasi bahwa saat menyelam KRI Nanggala 402 diduga tak membawa oksigen gel, tapi tetap diperintah untuk berlayar,” kata dia.

Hingga kini kapal selam belum ditemukan. TNI sendiri sudah menyatakan bahwa Nanggala tenggelam.

Setelah empat hari pencarian, sejumlah benda berhasil ditemukan di dekat lokasi tumpahan minyak pada Sabtu (24/4). Antara lain pelurus torpedo, pipa pendingin dengan tulisan Korea Selatan, alas yang dipakai oleh ABK untuk beribadah, solar hingga pelumasan untuk naik turun periskop kapal selam.

Selain itu ditemukan juga sponge untuk menahan panas di dalam lambung kapal sehingga tidak terjadi kondensasi.



Komentar
Banner
Banner