Pemkab Tanah Bumbu

Tiga Sekolah di Tanbu Ikuti LSS Tingkat Provinsi

apahabar.com, BATULICIN – Sebanyak tiga sekolah di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) mengikuti lomba sekolah sehat (LSS)…

Featured-Image
Sekda Tanah Bumbu, Ambo Sakka, dan pejabat lainnya saat menyaksikan pemaparan LSS. Foto-Istimewa.

bakabar.com, BATULICIN – Sebanyak tiga sekolah di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) mengikuti lomba sekolah sehat (LSS) tingkat Provinsi Kalimantan Selatan 2021.

Penilaian lomba digelar secara virtual dengan melakukan pemaparan profil sekolah sehat melalui Ruang Digital Live Room Kantor Bupati Tanbu, Kamis (14/10).

Pada pemaparan profil sekolah sehat dihadiri Sekretaris Daerah, H Ambo Sakka, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Hj Mariani, Kepala Kemenag Tanbu, Ahmad Kamal, Sekretaris Dinas Kesehatan, dr Arman, perwakilan Disdikbud, dan Bagian Kesra Setda Tanbu.

“Pada lomba sekolah sehat tahun 2021 ini, Kabupaten Tanah Bumbu mengikutkan tiga sekolah, yakni di tingkat TK, SD, dan SMP,” ungkap Asisten Pemerintahan dan Kesra, Hj Mariani.

Sekolah tersebut yaitu TK Kemala Bhayangkari 11 Kecamatan Kusan Hilir, SDIT Ar-Rasyid Kecamatan Batulicin, dan SMPN 2 Mantewe Kecamatan Mantewe.

Kepala sekolah TK Kemala Bhayangkari 11 Kecamatan Kusan Hilir, Permadiyanti, dalam pemaparannya menyampaikan TK Kemala Bhayangkari 11 memiliki 5 ruang kelas. Kondisi ruang sangat luas, sehingga anak-anak bisa bergerak bebas dengan ruang bermain yang nyaman.

"Sekolah kami sederhana tapi nyaman," sebutnya.

Pada saat pembelajaran tatap muka terbatas seperti saat ini, ucapnya, TK Kemala Bhayangkari menerapkan protokol kesehatan ketat. Untuk jarak duduk antar anak kami atur sesuai prokes Covid-19.

"Satu kelas ada yang 5 orang dan ada pula 6 orang," katanya.

Selain itu, sejumlah fasilitas juga tersedia seperti pojok baca yang disediakan sekolah, sehingga anak-anak senang membaca.

“Kemudian, ada ruang UKS yang sederhana, tapi kami berusaha memberikan pelayanan kesehatan bagi anak didik kami dengan suasana yang nyaman,” terangnya.

Selanjutnya, fasilitas sanitasi di TK Kemala Bhayangkari 11 terdapat tong air bersih dan tempat sampah dengan penutup.

"Sampah ini diangkut setiap hari oleh petugas kebersihan," ujarnya.

Drainase juga tidak pernah ada genangan air karena tersalurkan dengan baik dan ada pembuangan khusus.

Tempat cuci tangan disiapkan di semua ruang kelas, di UKS, dan di WC, yang dilengkapi dengan sabun dan tisu.

Pembiasaan hidup bersih dan sehat ini jauh sebelum pandemi memang dilakukan di TK Kemala Bhayangkari 11. Bahkan sebelum masuk sekolah dan makan, anak-anak dibiasakan untuk mencuci tangan.

"Di TK ini, anak-anak makan bersama. Anak-anak tidak jajan di sekolah. Tidak ada kantin karena membawa bekal sendiri dari rumah, serta pasti terjaga higienitas dan kesehatanya. Termasuk bawa air minum sendiri dari rumah," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan program kesehatan TK Kemala Bhayangkari 11 yaitu program sikat gigi setiap hari setelah makan. Kemudian cara mencuci tangan yang baik dan benar.

"Pada saat pandemi kebiasaan baik itu tetap dilakukan. Kami tetap melakukan pengawasan secara virtual," sebutnya.

Program lainnya yaitu ada tanaman toga. Anak-anak menanam sendiri. Utamanya tanaman kesehatan dan juga tanaman untuk pembelajaran.

Untuk tanaman pembelajaran bertujuan untuk mengenalkan tanaman yang bisa bermanfaat untuk kesehatan dan manusia.

Program kegiatan lainnya yakni, pelayanan kesehatan di sekolah seperti pemberian vitamin, deteksi dini kesehatan, pemberian makan tambahan, jalan sehat, senam bersama, kunjungan ke fasilitas umum, serta kunjungan ke tempat-tempat ibadah.

Kemudian, pada pemaparan selanjutnya, Kepala Sekolah SMPN 2 Mantewe, Lindawati, menyampaikan semasa pandemi pihak sekolah mengatur jarak belajar sesuai prokes dengan jarak 1,5 meter.

Fasilitas di sekolah yaitu ruang perpustakaan standart nasional. Dimana pengembalian dan peminjaman buku dengan sistem barcode.

Kegiatan ibadah yang dilaksanakan setiap harinya yakni Sallat Dhuha berjemaah secara bergantian setiap harinya.

Ruang UKS bersih dan ditata sesuai standar kesehatan seperti tempat sampah, cuci tangan, dan lainnya.

Selanjutnya siswa dan siswi membawa bekal dari rumah, dan makan di tempat yang sudah disediakan.

"Setiap ruang kelas terdapat satu bahkan dua tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun. Sedangkan tempat sampah di setiap ruangan dengan sampah organik dan anorganik. WC dilengkapi dengan fasilitas tempat sampah dan sabun," ucapnya.

Pelaksanaan UKS di sekolah yaitu melaksanakan pendidikan kesehatan berupa penyuluhan kesehatan tentang makanan bergizi.

Penyuluhan kesehatan dari KUA tentang pencegahan pernikahan usia dini. Kemudian kesegaran jasmani setiap hari Jumat. Serta pemberian tablet tambah darah untuk anak perempuan.

Kebersihan lingkungan di mana setiap hari Jumat membersihkan lingkungan sekolah oleh murid dan tenaga pendidik.

Inovasi sekolah yaitu Eco Enzyme. Di mana sisa kulit buah dan sayur dikumpulkan dan dipermentasi menjadi pupuk organik.

Penerapan prokes yang dilakukan menerapkan sosialisasi covid-19 melalui pemasangan spanduk dan banner di lingkungan sekolah, pemeriksaan suhu tubuh, menyiapkan tempat cuci tangan di tempat strategis sesuai kebutuhan sekolah, menyediakan masker cadangan, dan penyemprotan disinfektan.

"Semua peserta didik sudah divaksin semua kerja sama Disdikbud dan Dinkes Tanbu," pungkasnya.

Komentar
Banner
Banner