bakabar.com, BANJARMASIN - Bank Kalsel menetapkan tiga pilar strategi utama dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2025-2027. Mulai dari perbaikan kualitas kredit, optimalisasi penerimaan pendapatan, hingga konsistensi efisiensi operasional.
Menopang strategi utama, Bank Kalsel mengimplementasikan lima strategi pendukung, yaitu beradaptasi terhadap persaingan tingkat suku bunga perbankan yang semakin ketat.
Kemudian, pengembangan sumber daya manusia yang adaptif. Perluasan inklusi dan layanan digital. Turut menggalakan kampanye industri dan ekonomi hijau serta pembiayaan usaha berkelanjutan.
"Terakhir, memperkuat daya saing," tulis Bank Kalsel dalam keterangan resminya dikutip, Rabu (9/4).
Secara kuantitatif, Bank Kalsel menargetkan pertumbuhan aset mencapai Rp29,19 triliun, peningkatan DPK menjadi Rp21,85 triliun dengan fokus peningkatan CASA, serta penyaluran kredit dan pembiayaan hingga Rp16,54 triliun pada akhir 2025.
Laba sebelum pajak ditargetkan naik menjadi Rp420,14 miliar. Rasio NPL ditekan ke level 4,00 persen, sedangkan ROE ditingkatkan ke 11,59 persen.
Di tahun 2025 Bank Kalsel juga newacanakan untuk menjadi bank devisa, sehingga dapat lebih memperluas layanannya dalam berbagai lini bisnis dan usaha serta mendukung aktivitas keuangan daerah yang lebih maju dengan memasuki cakupan pasar global.
Dengan strategi dan pondasi yang kuat, serta dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, Bank Kalsel optimistis dapat melanjutkan perannya sebagai mitra utama pembangunan daerah.
Bank Kalsel juga berkomitmen untuk terus meningkatkan inklusi keuangan, memberdayakan UMKM, dan menjadi pelopor dalam penerapan prinsip keberlanjutan di industri perbankan daerah.