bakabar.com, BANJARBARU – Hama tungro menjadi momok bagi para petani di Kalimantan Selatan. Hampir sebulan terakhir, virus ini menyerang tanaman padi mereka.
Tercatat, sudah ada tiga kabupaten yang terdampak; Kabupaten Banjar, Barito Kuala, dan Tanah Laut dengan total luas mencapai 1.044 hektare.
Akibatnya, tanaman padi yang berumur 1-2 bulan mati akibat daunnya menguning dan batangnya membusuk.
"Hama tungro begitu cepat menyebar akibat kondisi cuaca yang tidak menentu belakangan terakhir," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kalsel, Syamsir Rahman, Jumat (20/5).
Meski begitu, dia memastikan para petani sampai belum mengalami kerugian secara material. Sebab, tidak ada padi yang fuso alias gagal panen.
"Serangan tungri itu sifatnya ringan sampai sedang. Menyerang hanya pada saat padi berumur 20 hari, setelah itu dilakukan pengendalian dengan penyemprotan yang membuat tungronya mati dan padi kembali normal," jelas Syamsir.
Data lebih rinci Dinas TPH Kalsel, serangan hama terbanyak ada di Batola dengan luas mencapai 640,1 hektare.
Banjar seluas 251,1 hektare, dan Tanah Laut mencapai 131,8 hektare.
Dinas TPH sudah langsung bergerak cepat melakukan langkah pengendalian. Jajaran pertanian, para petani di kabupaten setempat, hingga Balai Proyeksi Holtikultura dilibatkan untuk menyiapkan obat-obatan.
Adapun total luasan tanaman padi yang sudah berhasil dikendalikan mencapai 775 hektare di Batola, 475 hektare di Banjar, dan 278 hektare di Tanah Laut.