News

Terus Bertambah, Korban Tewas Akibat Gempa Turki-Suriah Mencapai 3.800 Orang

Korban tewas akibat gempa yang mengguncang Turki dan Suriah terus bertambah. Sekarang tercatat lebih dari 3.800 orang tewas dalam kejadian ini, Selasa (7/2).

Featured-Image
Seorang warg Turki berdiri di antara bangunan yang runtuh akibat gempa. Foto: AFP

bakabar.com, JAKARTA - Korban tewas akibat gempa yang mengguncang Turki dan Suriah terus bertambah. Sekarang tercatat lebih dari 3.800 orang tewas dalam kejadian ini, Selasa (7/2).

Setidaknya 1.444 orang dinyatakan tewas tertimpa reruntuhan bangunan, di seluruh wilayah Suriah, Senin (6/2). Sementara di Turki, jumlah korban tewas bertambah menjadi 2.379 orang.

Jumlah korban baru itu membuat total kematian di kedua negara setidaknya menjadi 3.823 orang. Kemudian hampir 14.500 orang terluka dan 4.900 bangunan rata dengan tanah akibat gempa.

Turki sendiri mengumumkan 7 hari masa berkabung untuk menghormati korban meninggal. Namun upaya penyelamatan terhambat badai salju yang membuat jalan-jalan utama tertutup es dan salju.

Ditambah efek gempa, membuat tiga bandara utama di kawasan itu tidak dapat beroperasi, sehingga mempersulit pengiriman bantuan vital.

Diketahui gempa pertama terjadi, Senin (6/2), sekitar pukul 04.17 di kedalaman sekitar 18 kilometer (11 mil) di dekat Gaziantep, Turki, dengan magnitudo 7,8.

Lembaga Geologi Denmark menganalisis getaran gempa mencapai pantai timur Greenland sekitar 8 menit setelah gempa utama melanda Turki.

Dilansir dari CCN, Adapun gempa disebabkan patahan Anatolia Timur yang merupakan patahan celah lurus (strike-slip fault).

Dalam patahan ini, lempeng bebatuan yang solid bergerak ke atas dan saling berlawanan di sepanjang garis vertikal.

Patahan Anatolia Timur memiliki panjang 700 kilometer yang berlokasi di antara lempeng Anatolian dan Arabian. Patahan ini juga berada di dekat Lipatan Bitliz-Zagros dan Lipatan Kaukasus.

Dilihat dari sejarahnya, sejumlah gempa parah pernah terjadi di patahan ini. Dalam kejadian yang tercatat 1789, terjadi gempa dengan magnitudo 7,2 dan terakhir 1875 dengan magnitudo 6,7.

Selama beberapa abad kemudian, gempa yang terjadi tak pernah melebihi magnitudo 7. Sebelum Februari 2022, gempa yang terparah terjadi pertengahan 2020 dengan magnitudo 6,8.

Editor


Komentar
Banner
Banner