bakabar.com, BANJARMASIN – RM (22) pemuda Kuin Selatan, Banjarmasin, Kalsel, yang dikabarkan diamankan polisi gabungan antiteror di Bati-Bati, Tanah Laut, merupakan mahasiswa semester akhir Fakultas Hukum di Universitas Terbuka (UT) Banjarmasin.
Selain kuliah, RM juga bekerja sebagai pengawas pengalihan utilitas. “Katanya ia ditangkap waktu kerja di Bati-Bati,” ujar ayah RM, Rabu (22/12).
Ayah RM mengaku tak ada menaruh curiga jika anak sulungnya itu diduga turut terlibat dalam aktivitas terorisme. RM dikenal sebagai anak yang berbakti dengan orang tua.
Selain kuliah dan bekerja, RM rupanya juga seorang atlet silat tradisional berprestasi. Dua medali emas ia raih di ajang pertandingan internasional.
“Satu di Belanda dan satu lagi di Portugal,” ujar guru silat RM, berinisial AS (50) saat ditemui di rumah RM di Simpang Kuin Selatan, Banjarmasin Barat.
AS juga menunjukkan sejumlah medali yang diperoleh RM. Termasuk saat ia diberikan penghargaan Wali Kota Banjarmasin.
Dikatakan AS, bahwa senjata jenis parang yang diamankan polisi adalah senjata untuk latihan yang ia kasih ke RM.
“Jenis parang lais. Itu dari saya buat latihan. Memang senjata asli. Karena kami menggunakan itu,” imbuh AS.
Lebih jauh AS mengungkapkan, RM sudah sekitar dua tahun ini berlatih silat dengannya. Namun, selama itu tak ada gelagat yang mencurigakan yang ditemukan Solihin.
“Setahu saya cuma kerja, kuliah, dan latihan. Pergaulan setahu saya cuma sebatas itu. Bahkan banyak waktu bersama saya untuk latihan,” bebernya.
Sebelumnya, polisi gabungan melakukan penggeledahan di rumah terduga teroris, di Kuin Selatan, Banjarmasin Barat, Rabu (22/12).
Informasi dihimpun, sekira pukul 09.00 Wita, satu pasukan polisi datang ke kawasan tersebut.
“Ada satu bus. Katanya dari Brimob Polda Kalsel dan Mabes Polri,” kata seorang warga yang enggan disebut namanya.
Adapun yang digeledah adalah rumah seorang warga berinisial RM. “Mereka hanya menggeledah. Tidak ada yang dibawa. Katanya penangkapan di tempat kerjanya,” katanya.
Pantauan media ini, penggeledahan berakhir sekira pukul 10.00 Wita. Polisi nampak tak membawa seorang pun dari sana.
Adik RM, MY mengatakan, jika kakaknya itu bekerja di Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut. “Pagi tadi berangkat dari rumah. Dia bolak-balik,” katanya.
Pagi tadi, kata dia, ada puluhan personil polisi yang datang ke rumahnya. Mereka melakukan penggeledahan.
Dari hasil penggeledahan, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antaranya baju, tas, buku, berkas, panahan hingga, senjata tajam.
Kata MY, kakaknya itu ditangkap lantaran diduga membuat grup sosial media yang menghembuskan isu terorisme.
RM sendiri sehari-hari berkepribadian tertutup dan terbilang religius. “Tapi saya tidak yakin kalau dia ikut yang seperti itu,” katanya.
Dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes M Rifai mengaku belum menerima informasi terkait hal tersebut. “Belum ada info mas,” ujarnya.