Tak Berkategori

Terungkap, Pembunuh Selingkuhan Istri di Banjarmasin Sempat Beli Pisau

apahabar.com, BANJARMASIN – Puluhan adegan diperagakan Muhammad Ripani alias Pani (37) tersangka kasus pembunuhan Pardiansyah (26)….

Featured-Image
Dugaan pembunuhan berencana menguat dalam rekonstruksi tewasnya Pardi di Mapolsek Banjarmasin Barat, Rabu (4/8). Foto: Ist

bakabar.com, BANJARMASIN – Puluhan adegan diperagakan Muhammad Ripani alias Pani (37) tersangka kasus pembunuhan Pardiansyah (26).

Rekonstruksi berlangsung di halaman Mapolsekta Banjarmasin Barat, Rabu (4/8) siang.

Terlihat jelas bagaimana pelaku menikam dengan sebuah pisau hingga menembus bagian bawah dada sebelah kiri korban.

Aksi pelaku saat menusuk korbannya itu terlihat pada adegan ke-20, dari 27 adegan yang ia peragakan.

“Rekonstruksi ini kami lakukan, untuk menggambarkan dari awal sampai akhir kejadian itu,” kata Kapolsek Banjarmasin Barat, AKP Faizal Rahman, melalui Kanit Reskrim, Ipda Hendra Agustian Ginting.

Hasil rekonstruksi tersebut, kata Ginting, pihaknya menetapkan satu pelaku. Polisi masih mendalami motif pasti pembunuhan tersebut.

“Isu yang beredar di luar karena asmara, tetapi masih kami dalami, dan juga pendalaman soal dugaan pembunuhan ini direncanakan. Karena dalam adegan ini juga diketahui pelaku sempat membeli pisau ke pasar,” jelasnya.

Untuk mempertangungjawabkan perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 338 Junto 351 ayat 3 KUHP.

“Ancaman kepada pelaku 12 tahun kurungan penjara,” ucap Ginting.

Korban Pulang Bekerja

Hitungan Jam, Polisi Bekuk Pelaku Pembunuhan di Banjarmasin Barat

Insiden berdarah bermula pada Kamis (15/7) sore ketika penusukan terjadi di kawasan Jalan Ir PM Noor, Banjarmasin Barat. Korbannya seorang pria.

Korban yang sempat dilarikan ke rumah sakit meregang nyawa dalam upaya penanganan medis.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Dari informasi terhimpun, korban bernama Pardiansyah (26). Ia warga Desa Sungai Tinggiran II, Tamban, Kabupaten Barito Kuala.

Pria tersebut mendapat tusukan dari seterunya saat dalam perjalanan pulang bekerja.

Oleh keluarga, jenazah Pardiansyah sendiri dibawa ke daerah Haruyan, kabupaten Hulu Sungai Tengah untuk dikebumikan.

Motif Pembunuhan

Rifani nekat menikam Pardiansyah dengan sebilah belati di dada kiri hingga seterusnya meregang nyawa lantaran sakit hati.

Kepada polisi saat baru ditangkap, Rifani mengaku sakit hati. Suatu waktu korban kedapatan memacari istrinya.

Faktor lain yang membuatnya naik pitam lantaran korban kerap meminta duit kepada istrinya.

"Itu ketahuan sama pelaku," ujar Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Kalsel, AKBP Andy Rahmansyah melalui Kanit Opsnal Jatanras, AKP Endris Ary Dinindra kepada media ini, Jumat (16/7).

Sebelum melakukan penikaman, Rifani memang sengaja menemui Pardiansyah. Awalnya pertemuan itu hanya untuk membicarakan persoalan tersebut.

Namun entah mengapa Rifani tiba-tiba gelap mata, dan sengaja membeli belati untuk menikam Pardiansyah.

"Jadi enggak ada niat sebelumnya, setelah ketemu baru dia kepikiran menikam korban," beber Endris.

Penangkapan Rifani melibatkan tim gabungan. Mulai dari Unit Reskrim Polsek Banjarmasin Barat di-back-up Unit Jatanras Polresta Banjarmasin, Timsus Polresta Banjarmasin, Unit Resmob Polda Kalsel, hingga Unit Resmob Polres Batola.

Aparat kemudian mendatangi rumah kakak Rifani di daerah Tamban, Barito Kuala, untuk menginformasikan kejadian tersebut sekaligus mencari informasi keberadaan Rifani.

Rifani rupanya menyadari perbuatannya hingga akhirnya menyerahkan diri ke Polresta Banjarmasin pada Kamis (15/7) malam.

"Mungkin kakaknya ngasih tahu. Karena memang besok pelaku ini bukan pembunuh, hanya karena kalap akhirnya dia menyerahkan diri," pungkas Endris.

Saat ini Rifani masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Banjarmasin Barat. Atas perbuatannya, Rifani terancam hukuman berdasar Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan.



Komentar
Banner
Banner