Hot Borneo

Terungkap! Kronologi Duel Berdarah di Kelayan A Banjarmasin, Berawal Tatap Muka

Polisi ungkap kronologi perkelahian berdarah di Jalan Kelayan A Rt 17 Rw 02, Kelurahan Murung Raya, Banjarmasin Selatan, pada Kamis (22/6).

Featured-Image
Polisi kronologis perkelahian berdarah di Jalan Kelayan A Rt 17 Rw 02, Kelurahan Murung Raya, Banjarmasin Selatan, pada Kamis (22/6). Foto-apahabar.com/Amrullah

bakabar.com, BANJARMASIN - Polisi mengungkap kronologi duel berdarah di Jalan Kelayan A RT 17 RW 02, Kelurahan Murung Raya, Banjarmasin Selatan, Kamis (22/6) malam. Perkelahian ini menewaskan Muhammad Arin alias Mandarin (25).

Kapolsek Banjarmasin Selatan, Kompol Eka Saprianto, menjelaskan pembunuhan tersebut berawal dari saling bertatap muka.

Baca Juga: Diduga Usai Berduel, Pria di Kelayan A Banjarmasin Tewas Bersimbah Darah

"Mulanya korban Mandarin (25) dan pelaku RB (24) berpapasan di atas Jembatan Lima Oktober. Lalu korban bilang ke pelaku 'apa nyawa cangang-cang' (apa kamu lihat-lihat)," papar Eka Saprianto kepada awak media.

Merasa tersinggung, RB pun pulang ke rumah untuk mengambil sebilah pisau, lalu menunggu Mandarin di atas jembatan tersebut.

Baca Juga: Diantar Keluarga, Pelaku Pembunuhan di Kelayan A Banjarmasin Menyerahkan Diri

"Sekitar pukul 22.00, Mandarin kemudian melintas jembatan itu dan pelaku membabi buta hingga menusukaan bagian bawah ketiak kiri, pipi kiri, leher, siku kiri, perut, dan belakang badan, total ada 11 mata tusuk," ungkap Eka.

Setelah melakukan serangan, pisau yang digenggam RB terjatuh. Korban kemudian memungut pisau ini dan berusaha berbalik mengejar pelaku.

"Setelah pisau diambil, korban berusaha mengejar pelaku. Mungkin karena kehabisan darah, korban terjatuh di samping pagar kantor Kelurahan Murung Raya. Sedangkan RB sudah jauh melarikan diri," beber Eka.

Melihat Mandarin tergeletak, warga setempat melaporkan kejadian tersebut ke ketua RT 17 hingga ke Polsek Banjarmasin Selatan.

“Namun ketika anggota sampai di tempat kejadian, terlihat korban sudah meninggal dunia,” imbuhnya.

Beberapa jam kemudian, pelaku kemudian menyerahkan diri ke Polsek Banjarmasin Selatan diantar oleh istri dan anggota keluarga yang lain.

“Pelaku sempat pingsan dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk pengobatan lebih lanjut,” beber Eka.

Belakangan diketahui korban dan pelaku masih memiliki hubungan keluarga. Namun karena cukup jauh, mereka tidak saling mengenal.

“Sekarang pelaku sudah berada di tahanan Polsek Banjarmasin Selatan. Motif kejadian juga masih diperdalam dengan pelaku terancam Pasal 351 ayat 3," pungkas Eka.

Editor


Komentar
Banner
Banner