bakabar.com, JAKARTA – Usai Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri meringkus 24 tersangka teroris di tigapProvinsi terkait kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pekan lalu, mereka menemukan beberapa di antaranya telah berbaiat dengan pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang baru, Abu Hassan al-Hashemi al-Qurashi.
Abu Hassan didapuk sebagai pemimpin ISIS menggantikan Abu Ibrahim al-Qurashi yang tewas. Penunjukan itu diumumkan pada Maret 2022.
“Jadi beberapa orang ini telah melakukan baiat kepada pemimpin ISIS yang baru yaitu Abu Hassan al-Hashemi al-Qurashi,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, dilansir CNN Indonesia, Selasa (17/5).
Ia menjelaskan bahwa proses baiat itu dilakukan lewat aplikasi pesan singkat WhatsApp dan tidak secara langsung atau tatap muka.
Menurutnya, salah seorang tersangka berinisial H mengkoordinir beberapa orang yang memutuskan untuk melakukan baiat. Ia lantas mengirimkan teks baiat melalui aplikasi pesan tersebut dan kemudian mengharuskan tersangka teroris lain membuat video.
“Jadi memberikan pernyataan atau baiat mereka dengan membaca teks dan dikirim melalui grup WhatsApp,” ucap dia.
“Disampaikan kemudian masing-masing melakukan (baiat) mandiri, jadi dia baiat kemudian dikirim. Iya (lewat bikin video),” tambahnya.
Ramadhan mengatakan bahwa metode baiat tersebut dipilih agar proses penyebaran paham terorisme ISIS dilakukan secara diam-diam.
Densus, kata dia, masih melakukan pendalaman terhadap proses baiat yang dilakukan oleh para pendukung ISIS di Indonesia pasca kematian pemimpin lamanya.
Sebagai informasi, pemimpin lama ISIS Abu Ibrahim al-Qurashi diduga meledakkan dirinya pada awal Februari lalu di tengah serangan tentara AS di barat lalu Suriah.
Ibrahim memimpin ISIS sejak 2019. Dia merupakan seorang etnis Turkmenistan dari kota Tal Afar di Irak. Ia menggantikan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi yang tewas dalam serangan AS pada Oktober 2019.