Kalsel

Terseok di Pilkada Kalsel 2020, Golkar Segera Revolusi Mental Kader

  apahabar.com, BANJARMASIN – Ambisi Golkar untuk membabat habis kemenangan di Pilkada Kalsel 2020 tak berjalan…

Featured-Image
Pilkada Serentak 2020. Foto-Zulfikar/apahabar.com

bakabar.com, BANJARMASIN - Ambisi Golkar untuk membabat habis kemenangan di Pilkada Kalsel 2020 tak berjalan mulus.

Selain unggul di Pilgub Kalsel, kader yang dijagokan partai berlambang beringin hanya meraup kemenangan pada 2 kabupaten, Tanah Bumbu dan Kotabaru.

Sementara di HST, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Banjarmasin dan Balangan, calon kuat yang diusung Golkar berjatuhan.

Pil pahit ini pun dirasakan Ketua Bappilu DPD Golkar Kalsel, H Supian HK. Pihaknya pun berencana segera merevolusi mental kader pasca-Pilkada Kalsel 2020.

Padahal, ujar Supian HK yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kalsel ini, 5 calon kepala daerah yang dijagokan pihaknya semua para tokoh.

Di Balangan misalnya, Golkar mantap mengusung H Ansharuddin berpasangan dengan M Noor Iswan. Walau bertarung dengan posisi petahana, Asharuddin nampaknya tak mampu mengantongi suara terbaik.

Begitu juga di Hulu Sungai Tengah, Golkar menjagokan kader sendiri, H Saban Effendi berpasangan dengan Abdillah.

Walau punya banyak basis pemilih lantaran beberapa periode memegang amanah sebagai wakil rakyat di HST, Saban pun harus menanggung kekalahan di Pilkada HST.

Di Kabupaten Banjar, nasib H Rusli-KH M Fadhlan juga serupa. Begitu juga dengan
Gusti Iskandar Sukma Alamsyah-AR Iwansyah. Kedua kader Golkar ini tak mampu menaklukkan mayoritas warga Banjarbaru untuk memilih mereka sebagai pemimpin.

Di Banjarmasin juga demikian. Duet Hj Ananda dengan Musaffa Zakir tak berkutik meladeni keperkasaan petahana Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina yang berpasangan dengan Ariffin Noor.

Di Pilgub Kalsel 2020, Ketua DPD Partai Golkar Kalsel H Sahbirin Noor pun dapat perlawanan sengit Denny Indrayana-Difriadi Darjat.

Dikemukakan Supian HK, untuk Pilgub Kalsel pihaknya memasang target perolehan suara 60 persen keunggulan dibanding duet Denny-Difri. Kenyataannya tidak demikian, petahana Gubernur Kalsel yang berpasangan dengan H Muhidin hanya unggul tipis.

"Calon kepala daerah yang meraih suara terbanyak pada pemilihan legislatif tak bisa jadi jaminan unggul di Pilkada," ujarnya.

Maka itu pihaknya bakalan segera merevolusi mental kader agar bisa kembali bangkit pada setiap ajang pesta demokrasi.

Komentar
Banner
Banner