bakabar.com, BANJARMASIN - Mungkin banyak yang belum tahu, kenapa salah satu ruas jalan di Kelurahan Pekauman, Banjarmasin, dinamai 9 Oktober?
Menyegarkan ingatan, nama 9 Oktober itu diambil mengacu dari suatu peristiwa kelam yang terjadi di tahun 1973 silam.
Insiden kebakaran besar melanda Kota Banjarmasin di hari pertengahan bulan Ramadan itu.
Ketua Lembaga Kajian Sejarah, Sosial, dan Budaya (LKS2B) Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Mansyur bercerita, kebakaran itu awalnya terjadi di sebuah gudang karet.
"Kalau sekarang, lokasi yang terbakar dari batas Kelayan Selatan atau depan rumah Sakit Sultan Suriansyah sekarang, hingga ke Kelayan Barat yang dekat dengan Kantor Satpol PP," kisah Mansyur, Senin (9/10) kemarin.
Ironisnya, armada pemadam kebakaran sangat terbatas, kala itu. Hanya ada tiga, milik Pemerintah Kota Banjarmasin, Chung Hwa Chung Hui dan SPGB milik perusahaan karet.
Belakangan pemadam kebakaran Chung Hwa Chung Hui kemudian berganti nama menjadi Himpunan Pemuda Pemudi Indonesia (Hippindo).
Dari peristiwa kelam itu, tercatat sebanyak 2.258 rumah ludes terbakar, dan kurang lebih 9.000 orang kehilangan tempat tinggal.
"Peristiwa ini membawa kenangan pahit, sekaligus pelajaran berharga bagi masyarakat Banjarmasin," ujarnya.
Untuk mengenang peristiwa itu, maka diambilah 9 Oktober sebagai nama satu ruas jalan di lokasi tersebut.
Baca Juga: Dulu Kini, Sejarah Panjang RSUD Ulin Banjarmasin dari Bandjermasin Ziekenhuis