bakabar.com, BARABAI – Jembatan penghubung 2 desa di kaki Pegunungan Meratus di Hulu Sungai Tengah (HST) yang terputus, akhirnya bisa dilewati.
Akses penghubung jalan ini bisa dilewati setelah warga setempat beramai-ramai memperbaiki jembatan darurat, Senin (8/11).
Jembatan darurat ini diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat Desa Timan dan Patikalian. Mereka juga dibantu aparat gabungan, TNI-Polri serta BPBD HST,
Sebelumnya, jembatan darurat penghubung antara Desa Timan dengan Patikalain di Kecamatan Hantakan terputus saat hujan mengguyur hutan tropis di HST ini, Minggu (7/11).
Seiring hujan dengan intensitas sedang-lebat ini disinyalir membuat debit air sungai di sana meningkat. Arus deras di sungai akhirnya menghantam jembatan yang terbuar dari kayu itu sehingga terputus, sekitat pukul 17.00 Wita.
“Akses jalan ini sempat terputus beberapa jam sebelum diperbaiki kembali,” kata Danramil 1002-07/Batu Benawa, Kapten Inf Andi Tiro, Senin.
Andi mengatakan, jembatan penghubung desa ini kerap terputus ketika hujan lebat mengguyur Meratus. Hujan ini disinyalir mengakibatkan debit air di sungai kecil ini meningkat dan menghantam jembatan yang belum permanen itu.
“Saat ini jembatan permanen masih dalam proses pembangunan oleh Pemkab HST. Baru pembangunan pondasi,” kata Andi.
Menunggu jembatan rampung, warga dibantu aparat gabungan dari TNI-Polri dan BPBD di HST kembali membangun ulang jembatan darurat.
“Warga setempat kini sudah bisa beraktivitas kembalim Jembatan darurat penghubung dua desa itu sudah bisa dilewati kendaraan bermotor,” tutup Andi Tiro.