Kalsel

Teror Buaya di Sebamban, Sudah Muncul Sejak 2018

apahabar.com, BATULICIN – Meninggalnya salah satu warga di Desa Sebamban Baru, Kabupaten Tanah Bumbu akibat serangan…

Featured-Image
Pencarian terhadap korban yang disambar buaya di Desa Sebamban Baru, Kecamatan Sungai Loban, Minggu pagi. Foto-Istimewa.

bakabar.com, BATULICIN - Meninggalnya salah satu warga di Desa Sebamban Baru, Kabupaten Tanah Bumbu akibat serangan buaya ditanggapi serius Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan (Kalsel).

BKSDA Kalsel akan turun tangan menyikapi persoalan tersebut dengan melakukan beberapa langkah.

“Kita akan turun untuk mensosialisasikan serta memasang papan imbauan peringatan lebih banyak agar masyarakat lebih waspada dan berhati-hati,” ujar Jarot Jaka, Bagian Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Konflik Satwa Liar, BKSDA Kalsel, saat dihubungi bakabar.com, Senin (11/5).

Sebelumnya, kata Jarot, kemunculan buaya muara tersebut telah dilaporkan masyarakat melalui pihak kecamatan ke BKSDA sekira 2018 lalu.

“Kita sudah pasang papan imbauan peringatan sebelumnya, untuk kehati-hatian warga yang beraktivitas di sekitaran sungai,” tuturnya.

Dalam waktu dekat pihak BKSDA Kalsel akan kembali memasang papan imbauan. Harapannya, warga dapat bekerja sama.

Menurut Jarot, tak bisa dimungkiri rata-rata warga di Desa Sebamban masih sangat bergantung dengan sungai. Seperti melakukan aktivitas mandi cuci kakus (MCK).

“Sebagian besar warga masih bergantung dengan sungai itu,” terangnya.

Untuk itu Jarot mengimbau kalaupun warga tetap beraktivitas MCK di sungai tersebut, agar membikin tempat batas tempat.

“Bikin pembatas dari kayu yang melingkar sebagai pelindung tempat MCK untuk menghindari agar buaya tidak bisa masuk,” ujarnya.

Minggu (10/5) sekira pukul 7 pagi, masyarakat dibuat geger dengan hilangnya seorang gadis bernama Devi (17).

Sebelum kejadian, korban baru saja selesai mencuci pakaian dan berenang di pinggir sungai dekat rumahnya bersama teman-temannya.

Selang kemudian, korban berenang agak ke tengah sungai. Sementara rekannya Jumia naik untuk menepi dengan korban.

Namun setelah itu tiba-tiba korban meloncat kembali ke sungai dan tidak ada mengapung lagi.

Pada saat itu temannya Jumia melihat ekor buaya dan tangan korban di sungai dan diseret oleh buaya.

Tiga jam dicari, akhirnya Devi ditemukan namun dalam kondisi sudah tak bernyawa. Jasadnya tampak masih utuh.

Reporter: Syahriadi
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner