Gaya Hidup

Ternyata Pria Tukang Selingkuh Punya IQ Rendah

Ternyata kesetiaan kepada pasangan dapat menunjukkan tingkat Intelligence Quotient (IQ) atau kecerdasan intelektual seorang pria.

Featured-Image
Ilustrasi perselingkuhan yang dilakukan pria. Foto: Mixtape

bakabar.com, BANJARMASIN - Ternyata kesetiaan kepada pasangan dapat menunjukkan tingkat Intelligence Quotient (IQ) atau kecerdasan intelektual seorang pria.

Sebuah penelitian yang dilakukan awal 2010 menunjukkan pria doyan selingkuh cenderung memiliki IQ rendah.

Sejumlah peneliti yang terlibat dalam penelitian tersebut percaya bahwa kesetiaan kepada pasangan merupakan tanda kecerdasan.

"Ssemakin cerdas seorang pria, semakin kecil kemungkinan untuk menyelingkuhi pasangan," papar psikolog evolusioner dari London School of Economics and Political Science, Satoshi Kanazawa, seperti dilansir CNN.

Teori itudidasarkan kepada pernyataan bahwa sepanjang sejarah evolusi, pria memang tidak mudah menjalani hubungan monogami.

Sedangkan hubungan eksklusif secara seksual merupakan perkembangan baru secara evolusioner untuk pria.

Menurut teori Kanazawa, orang yang cerdas lebih cenderung mengadopsi secara evolusioner praktik baru untuk menjadi manusia modern berkembang.

Terkait dengan kesetiaan, pria yang tidak dapat beradaptasi, kemudian menyerah kepada godaan dan berakhir selingkuh, dinilai cenderung lebih bodoh.

"Teori itu memprediksi bahwa pria yang lebih cerdas cenderung menghargai eksklusivitas seksual daripada pria kurang cerdas," jelas Kanazawa.

Namun hasil temuan yang sama tidak tampak kepada perempuan. Hubungan antara kesetiaan dan kecerdasan tidak berlaku kepada wanita, karena mereka selalu diharapkan untuk setia kepada satu pasangan, bahkan dalam masyarakat poligami.

Penelitian Kanazawa yang diterbitkan di jurnal Social Psychology Quarterly, juga mengklaim bahwa sikap yang mementingkan diri sendiri dan konservatif merupakan sikap primitif dalam evolusi.

Sementara pandangan yang tidak mementingkan diri sendiri dan liberal, dinilai sebagai pandangan lebih maju dan terkait dengan kecerdasan.

"Hal tersebut disebabkan orang-orang yang cerdas lebih terbuka terhadap ide-ide baru," pungkas Kanazawa.

Editor


Komentar
Banner
Banner