Nasional

Ternyata Ini Pemicu Mayat dalam Koper Dimutilasi

apahabar.com, SURABAYA – Kasus mayat dalam koper menyeret nama Aris Sugianto dan Azis Prakoso sebagai tersangka pelaku…

Featured-Image
Aris dan Azis saat dirilis di Mapolda Jatim. Foto-Detikcom

bakabar.com, SURABAYA- Kasus mayat dalam koper menyeret nama Aris Sugianto dan Azis Prakoso sebagai tersangka pelaku pemutilasi Budi Hartanto. Aris -pasangan asmara korban- mengungkapkan kisah yang memicu terjadinya pembunuhan itu.

Kepada petugas, Aris (34) menceritakan mengenal Budi melalui salah satu aplikasi chatting pada tahun 2018, tepatnya setelah lebaran. Aplikasi tersebut merupakan media yang menghubungkan para gay atau pria penyuka sesama jenis.

Baca Juga: Nasib Meratus di Tahun Politik 2019, Terkungkung Oligarki

“Dia berkenalan dengan korban melalui aplikasi khusus gay. Tersangka sebagai perempuan dan korban laki-lakinya,” kata Direskrimsus Polda Jatim Kombes Gupuh Setiyono di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya seperti dilansir detikcom, Senin (15/4).

Setelah perkenalan di aplikasi tersebut, percakapan pun terbina, hingga mereka bertemu dan merajut hubungan asmara. Aris mengaku sangat sayang dengan Budi dan mau menuruti apa yang diminta korban.

“Menurut keterangan yang bersangkutan setiap kali berhubungan ia mengatakan sayang kepada korban sehingga ia memberi apa yang diminta korban. Suka sama suka, setiap ada korban meminta, dikasih,” jelasnya.

Dari pengakuan Aris, Wakapolda Jatim Brigjen Toni Harmanto menemukan fakta bahwa Aris dan Budi sudah empat kali bercinta.

“Berhubungan sesama jenis sebanyak 3 kali dan ini kali keempat. Dan kebetulan untuk yang keempat kali ini karena prosesnya ini juga bukan suka sama suka, tetapi juga karena proses pembayaran dengan imbalan sejumlah uang,” jelas Toni.

Karena tak mendapatkan apa yang dia minta, terjadilah pertengkaran di antara mereka berdua. Aris yang kerap memberikan uang usai berhubungan badan, saat itu mengaku tidak sedang punya uang. Sementara Budi mempertanyakan uang yang telah dijanjikan pelaku.

“Ada pertengkaran masalah uang yang saya janjikan,” kata Aris.

Aris tidak mengatakan berapa uang yang ia janjikan kepada Budi di pertemuannya yang terakhir itu. Namun dalam tiga percintaan sebelumnya, Aris kerap memberikan uang sebesar Rp100 ribu usai berhubungan badan.

“Kabid humas pernah menyampaikan besarannya Rp100 ribu saja. Kesepakatan tadi sudah saya sampaikan ini sudah kali keempat, ini kali keempat dan nyawa korban dihilangkan tersangka,” kata Wakapolda Jatim Brigjen Toni Harmanto di Mapolda Jalan Ahmad Yani Surabaya.

Aris memutilasi mayat Budi dengan memisahkan bagian kepala dan tubuh korban. Bagian kepala pria yang sehari-hari bekerja sebagai tenaga honorer itu dibuang di Kediri. Sedangkan bagian tubuhnya dimasukkan ke dalam koper hitam dan dibuang di Blitar.

“Saya ingin menyampaikan ke keluarga korban minta maaf sebesar-besarnya. Saya ndak ada rasa tega atau gimana, saya spontan saja,” pungkas Aris.

Rabu (3/4), warga Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar digegerkan penemuanmayat dalam koper. Budi menjadi korban mutilasi lantaran dalam koper berwarna hitam tersebut tanpa ada bagian kepala korban.

Polisi kemudian meringkus kedua pelaku yakni Aris dan Aziz pada Kamis (11/4). Sehari berselang, tim gabungan dari pihak berwajib juga menemukan bagian kepala korban.

Baca Juga: Viral Bayi Jokowi Amin, Sempat Lemah Setelah Lahir

Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner