bakabar.com, BANJARBARU - Dari total 3.708 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Kalimantan Selatan (Kalsel), ternyata banyak yang sudah tidak aktif lagi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalsel, dr Diauddin, mengungkapkan saat ini hanya 2.225 Posyandu yang tercatat masih aktif dari total keseluruhan yang tersebar di 13 kabupaten kota.
Dengan demikian, kata dia, jika dihitung persentasenya, dari total jumlah 2.708 Posyandu, maka hanya 60 persen saja yang aktif. "Sedangkan sisanya 1.483 atau 40 persen sudah tak aktif lagi," kata Diauddin, Jumat (18/11).
Meski jumlah yang aktif cukup rendah, namun kata Diauddin, sudah lebih baik dibandingkan di 2020 lalu. Yakni hanya sebesar 50,7 persen dan tahun 2019 sebesar 35,37 persen. "Artinya ada peningkatan," imbuhnya.
Di sisi lain, mantan Kepala Dinkes Kabupaten Banjar ini mengaku telah melakukan survei dan hampir 90 persen responden menyatakan bahwa posyandu perlu perubahan dalam pelayanan.
"Diharapkan masyarakat agar ke depan, Posyandu dapat menjadi center of excellence, pusat pelayanan yang terintegrasi, berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat," papar Diauddin.
Terkait banyaknya Posyandu di Kalsel yang tak aktif, Diauddin menduga disebabkan kendala fasilitas sarana, prasarana dan sumberdaya manusia pengelola posyandu.
Karenanya pihaknya telah melakukan penggerakan peningkatan posyandu aktif melalui rebranding posyandu tingkat provinsi.
Baca Juga: 80 Event Wisata Bakal Ramaikan Kalsel Tahun Depan