bakabar.com, BANJARMASIN – Kafilah Banjarmasin kini sudah kembali dari Tanah Bumbu (Tanbu) usai Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ditunda.
Puluhan peserta yang tergabung dalam kafilah Banjarmasin tiba di Balai Kota menggunakan bus, Senin (5/4/2021).
Penundaan MTQ Nasional tingkat Provinsi Kalimantan Selatan ke-33 di Tanbu ditunda lantaran khawatir menjadi kluster Covid-19.
Menyusul banyak perwakilan kafilah di 13 kabupaten/kota Kalsel positif Covid-19 pascahasil tes swab.
Tentu saja penundaan ini menimbulkan kekecewaan bagi peserta, terlebih mereka sudah berangkat ke Tanbu.
Salah satu perwakilan official Kafilah Banjarmasin, Nur Ikhsan mengaku kecewa ihwal penundaan dan perubahan teknis pelaksanaan MTQ tahun ini.
“Ya tentunya kita kecewa, karena kita sudah berangkat, semuanya ke sana (Batulicin) untuk mengikuti MTQ,” ujarnya.
Rasa kecewa yang ia rasakan tersebut bukan tanpa alasan.
Pasalnya, pihaknya sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mengikuti ajang MTQ tersebut.
“Baik dari segi persiapan latihan. Banyak waktu yang sudah dikorbankan untuk bisa ikut di MTQ kali ini,” ucapnya.
Menurutnya, penundaan dan perubahan sistem penilaian di MTQ ini juga berpengaruh dengan semangat dan mental para peserta.
“Gara-gara ini anak-anak jadi down semangatnya. Jadi bagi kami ini sangat disayangkan,” cetus Ikhsan.
“Jadi sekarang yang tinggal di sana hanya kafiah yang mengikuti lomba Kaligrafi. Kalau yang lain dipulangkan semuanya,” imbuhnya.
Rencananya MTQ Nasional Tingkat Provinsi Kalsel ke-33 2021 akan diganti secara virtual.
Tiap-tiap peserta masih bisa mengeluarkan kemampuan olah suara dalam membaca alquran.
“Karena beda suasananya. Tampil di hadapan orang banyak motivasi dan semangatnya lebih tinggi dibandingkan tampil di hadapan layar atau virtual. Makanya kita akan mengembalikan semangat anak-anak dulu sebelum lomba dimulai,” pungkas Ikhsan.