Banjarmasin Hits

Terkena Intrusi Air Laut, Amankah Kualitas Air Ledeng di Banjarmasin?

Sungai Martapura mulai terkena intrusi air laut dalam beberapa hari terakhir. Lantas apakah kondisi tersebut berimbas terhadap air baku PT Air Minum Bandarmasih

Featured-Image
Suasana di Sungai Martapura. Foto: ANTARA

bakabar.com, BANJARMASIN - Sungai Martapura mulai terkena intrusi air laut dalam beberapa hari terakhir.

Lantas apakah kondisi tersebut berimbas terhadap air baku PT Air Minum Bandarmasih. 

Direktur Operasional PTAM Bandarmasih, Supian mengaku kondisi itu belum mempengaruhi air baku PTAM Bandarmasih.

“Belum lagi,” ucap Supian kepada bakabar.com, Selasa (30/5).

Berdasarkan hasil pemantauan intrusi air laut, Minggu (28/5), kadar klorida Sungai Banjarmasin masih aman. Di mana, kadar keasaman di Basirih 3,55 mg/L, dan RK Ilir 3,55 mg/L.

“Masih jauh dari ambang batas kami. Kalau sudah lebih dari 250 mg/L, sudah tidak bisa lagi diolah, kecuali dicampur dengan air Sungai Tabuk yang di-supply dari IPA 2 Pramuka,” katanya. 

Menurutnya, cuaca ekstrem memang sebuah tantangan. Artinya pihaknya harus mempersiapkan secara dini antisipasi kekurangan sumber air baku.

Salah satunya dengan pemasangan pipa header yang sekarang sedang dikerjakan di Intake Pematang Panjang.

Itu berfungsi untuk mengoptimalkan air baku dari Sungai Tabuk ke sambungan IPA Pramuka dan menyuplai ke semua sambungan di Banjarmasin.

"Jika sewaktu terjadi kekurangan sumber air baku, maka pipa besar ini dapat membantu memaksimalkan penyaluran. Tak hanya itu, tujuan pemasangan pipa header berdiameter 800 mm itu juga untuk jangka panjang," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner