bakabar.com, JAKARTA - Dalam kicauannya usai menjalani pemeriksaan Satgas Mafia Bola, tersangka kasus pengaturan skor Vigit Waluyo menyebut Kalteng Putra jadi salah satu tim sering minta dibantu. Terkait itu, manajemen tim berjuluk Laskar Isen Mulang pun angkat bicara.
Sebagaimana dilansir detiksport.com, Jumat (25/1), Apung Widadi selaku Direktur Teknit Kalteng Putra, menegaskan bahwa timnya malah yang selalu dirugikan.
“Kami tidak pernah minta bantuan sama orang. Coba lihat waktu perebutan tempat ketiga lawan Persita, itu murni, tidak ada minta-minta bantuan,” kata Apung.
Musim kompetisi 2019, Kalteng Putra promosi ke Liga 1 usai menekuk Persita Tangerang 2-0. Laga tersebut sempat terhenti karena suporter lawan masuk ke dalam lapangan karena merasa wasit berat sebelah.
Sebaliknya, Kalteng Putra justru merasa dirugikan selama di Liga 2 2018. Mereka menilai wasit di laga melawan PSS Sleman di semifinal berat sebelah.
Baca Juga: Vigit Berkicau, Ada Tiga Tim Sering Minta Dibantu
Di sisi lain, Kalteng Putra juga merasa dirugikan saat melawan Semen Padang di babak delapan besar Grup A. Sempat unggul 1-0, Kalteng Putra akhirnya kalah 1-3 setelah Semen Padang dapat dua penalti.
“Iya waktu itu kami merasa dirugikan (lawan PSS). Rugi dengan kepemimpinan wasit. Sama seperti waktu di Padang, seharusnya kami bisa menang. Kami sudah unggul babak pertama terus dikasih dua penalti,” timpal Apung.
“Bagaimana kami meminta bantuan mafia, justru kami yang dirugikan terus sama wasit. Buktinya waktu tidak dirugikan wasit, dua golnya itu luar biasa (melawan Persita). Murni semua golnya,” lanjut Apung.
Jajaran manajemen Kalteng Putra sudah mendengar tuduhan dari Vigit, namun Apung menegaskan pihak klub menanggapinya biasa saja.
“CEO dan manajer sudah dengar juga. Menanggapinya juga biasa-biasa saja. Tidak ada (niat untuk melayangkan protes),” sahut Apung.
“Prinsipnya Kalteng Putra dukung satgas bongkar mafia bola. Kami mendukung untuk kemajuan sepakbola Indonesia,” pungkas Apung.
Baca Juga: Tekad Jacksen di Musim Terakhirnya
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin