bakabar.com, BANJARMASIN – Rombongan bus yang membawa santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Hijrah Putri, Kabupaten Banjar tiba di Terminal KM 6 Banjarmasin, Selasa (14/4).
Dari pemulangan siswi pondok pesantren serentak ini, yang asal kota Banjarmasin berjumlah 214 orang dengan 11 pendamping.
Kedatangan mereka langsung menjalani pemeriksaan skrining kesehatan oleh petugas Gugus Tugas Covid-19 Kota Banjarmasin.
Terlihat para orang tua santri menunggu dengan sabar kedatangan buah hatinya.
Salah satunya Jusminah mengaku senang akhirnya bisa ketemu anaknya.
Padahal ketika wabah Covid-19 ini melanda kedua dilarang ketemu. Sehingga hanya bisa berbagi cerita WA grup orang tua.
“Senang dan terharu, alhamdulillah, hari ini bisa ketemu anak saya lagi. Selama Covid-19 ini kami kan gak bisa melihat anak kami,” ujar Warga Cempaka Raya Banjarmasin ini.
Ia juga mengaku khawatir ketika anaknya masih berada di pondok pesantren di tengah pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah dari pihak pondok sendiri ada kebijakan untuk dipulangkan. Dan di sana mereka sudah di karantina, tak ada yang boleh masuk maupun keluar, jadi aman lah anak kami,” pungkasnya.
Nara hubung Ponpes Darul Hijrah Putri Cecep Ramadhani mengatakan, ada sebanyak 2000 santriwati Ponpes Darul Hijrah dari pemulangan serentak kali ini.
“Sesuai dengan SOP tentunya, di pondok mereka memang sudah dilakukan pemeriksaan. Namun di sini kita lakukan lagi. Ada tahapan juga, kita pisah yang ada keluhan di posko. Dan yang tidak ada, ke tenda,” katanya.
Sementara, Kabid p2p Dinkes kota Banjarmasin Bandiyah Marifah, menuturkan skrining tetap dilakukan untuk 214 orang santriwati Darul Hijrah Putri, meski tidak datang dari zona merah.
“Tetap kita lakukan skrining sesuai SOP menentukan sehat atau sakit, lalu kita berikan edukasi terkait bahaya Covid-19. Dan diminta karantina diri selama 14 hari di rumah,” tuturnya.
Diketahui, ada sekitar 200 petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Dinkes Kota Banjarmasin, unsur TNI-Polri serta Gugus Tugas Pencegahan Penanganan Covid-19 Kota Banjarmasin dilibatkan untuk kontrol sosial kepulangan para santri ini.
Reporter: Bahaudin QusairiEditor: Ahmad Zainal Muttaqin