bakabar.com, BANJARMASIN – Pandemi Corona virus disease atau Covid-19 tidak pandang bulu, menyerang berbagai sektor usaha.
Seperti pengrajin parcel lebaran terbuat dari rotan di Banjarmasin. Mereka merasakan dampak signifikan.
Usaha mereka lesu dan kini hanya bisa gigit jari. Lantaran karena jumlah orderan terjun bebas.
Padahal, saat Ramadan biasanya omzet meningkat. Sejalan dengan permintaan keranjang parcel yang naik pula.
Pengrajin anyaman keranjang parcel, Dewi (55) mengaku penurunan pesanan keranjang parsel terjadi sejak dua bulan memasuki bulan Ramadan.
"Biasanya sebelum puasa ramai pesanan. Karena banyak yang menggunakan untuk dijual kembali. Ini karena ada Corona, tidak boleh ada apa-apa jadinya sepi,” ujarnya ibu empat orang anak ini.
Ia mengakui jika tidak ada virus Corona biasanya menerima pesanan hampir puluhan ribu keranjang parcel.
Konsumen yang pesan paling dominan dari sektor swalayan. Bukan hanya di Kalsel, tapi juga dari Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Tengah (Kalteng).
Mereka turut mengorder pesanan keranjang parcel di PT Usaha Karya Bersama ini.
Meski mempunyai pelanggan tetap, lanjut Dewi, usahanya di Jalan RK Ilir Banjarmasin Selatan ini menjual dagangan sudah berpatok harga.
Seperti harga Rp13 ribu untuk ukuran kecil, Rp25 ribu tingkat dua atau sedang, Rp35 ribu tingkat tiga.
"Ini seribu lebih aja konsumen memesan tidak banyak seperti biasa lagi. Tapi tetap kita syukuri," ungkap Dewi.
Ia mengatakan penurunan pesanan keranjang parcel ini berdampak kepada pengurangan jumlah karyawan.
Biasa 20 karyawan yang dikerjakan membantunya melakukan anyaman rotan.
Kali ini hanya tersisa 3 orang saja, karena omzet perusahaan terjun bebas.
Dengan tiga orang ini tingkat kecepatan produksi keranjang parcel juga terimbas.
"Kemarin itu karyawan, ada perempuan tetapi kita tidak bisa mengajih mereka semua setiap minggu," imbuhnya.
Disisi lain, ia mengakui kehidupan keluarganya sangat bergantung pada pesanan keranjang parsel itu.
Sebab usaha yang dirintisnya selama 35 tahun ini bertumpu pada satu usaha yakni rotan.
Reporter : Bahaudin Qusairi
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin