bakabar.com, BANJARMASIN – Banjir rob kembali melanda sejumlah kawasan Kota Banjarmasin, tak terkecuali di Jalan Kelayan B, Kelurahan Kelayan Tengah.
Pantauan bakabar.com, Senin (20/6), air dengan ketinggian 10-15 sentimeter sudah merendam areal ruas jalan.
Selain mengganggu aktivitas lalu lintas kendaraan, banjir rob juga menghambat roda perekonomian warga sekitar.
Banyak pedagang yang terpaksa menutup tokonya lebih awal lantaran khawatir jualannya kecipratan air.
"Banyak biasanya mobil yang lewat itu jalannya agak cepat, tanpa memikirkan orang jualan di samping," ucap Tomi, salah seorang pedagang toko pakaian.
Alhasil, Tomi pun mesti menunggu banjir rob surut dulu untuk bisa kembali menjalankan aktivitas jualan seperti biasa.
"Jelas sangat mengganggu, penjualan tambah sepi karena buka tokonya sekarang tidak menentu," ujarnya.
Banjir rob di kawasan Kelayan B diakui sudah selama 4 hari terakhir. Air mulai naik sekitar pukul 10.00 Wita, dan berangsur surut menjelang petang.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Eko Prasetyo, dalam keterangan resminya mengatakan banjir rob disebabkan oleh faktor cuaca.
Eko menyebutkan angin yang berhembus konsisten dengan kecepatan cukup tinggi hingga 46 km/jam di beberapa perairan di Indonesia mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang.
Berdasarkan citra satelit altimetri, tinggi muka air laut menunjukkan adanya anomali positif yang berpotensi menyebabkan banjir pesisir lebih tinggi.
Bersamaan dengan itu, adanya fenomena super full moon yaitu bulan purnama yang bersamaan dengan fase pasang air laut tertinggi pada 14 Juni.
Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut.
Sebelumnya BMKG telah mengeluarkan peringatan dini ancaman banjir rob yang berpotensi melanda dua wilayah pesisir di Kalimantan Selatan.
Kedua daerah yang dimaksud adalah Kota Banjarmasin dan Kabupaten Kotabaru.
"Potensi terjadinya banjir pesisir (rob) di Kalsel pada 15-18 Juni 2022," tulis Eko Prasetyo, dalam keterangan resminya yang dilihat bakabar.com, Senin
Warga di daerah pesisir diimbau untuk terus waspada. Sebab, fenomena banjir rob dapat mengganggu aktivitas keseharian mereka.
Seperti bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta tambak garam dan perikanan darat.
Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum.
"Terus perhatikan informasi terkini cuaca maritim dari BMKG," imbaunya.