bakabar.com, KUALA KURUN – Kerap tergenang air saat banjir, Jalan Kuala Kurun, Kecamatan Kurun menunju Desa Linau, Kecamatan Rungun, Kalteng didesak segera diperbaiki.
Desakan itu diutarakan Anggota DPRD Kabupaten Gunung Mas, Untung Jaya Bangas kepada Pemprov Kalteng agar segera melakukan perbaikan Jalan Kuala Kurun-Linau.
Menurutnya ruas Jalan Kuala Kurun-Linau bisa menjadi jalur alternatif mobilisasi mengangkut bahan kebutuhan pokok, mengingat banjir masih terjadi di sejumlah titik dan mengancam akses bahan pokok masyarakat Gunung Mas (Gumas).
Dia menambahkan, meski ada jalur alternatif lain untuk menuju Kuala Kurun dan sekitarnya, yakni melalui jalan Palangka Raya Km 46, ke arah Desa Tumbang Jutuh – Desa Linau – Kuala kurun, namun saat ini kondisi jalan tersebut juga rusak parah, sekitar 500 meter.
Jalur alternatif lain adalah dari Palangka Raya Km 46 menuju Tumbang Jutuh -Tumbang Rahuyan – Tewah – Kuala Kurun.
Akan tetapi jika intensitas hujan tinggi maka di ruas jalan ini akan terjadi banjir, tepatnya di Desa Jangkit, dan tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.
“Maka kami mohon kepada Pemprov Kalteng untuk dapat memperbaiki ruas jalan Kuala Kurun - Linau, sebagai alternatif untuk mobilisasi masyarakat dalam mengakut bahan kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya,” kata Untung dilansir Antara, Selasa (19/9).
Dia menegaskan jika penanganan tidak segera dilakukan dan melihat masih berlangsungnya hujan yang hampir setiap hari, maka tidak menutup kemungkinan masyarakat Gumas akan kesulitan mengakses bahan-bahan pokok tersebut.
Saat ini banjir di beberapa titik menurut dia akibat lebatnya intensitas hujan yang melanda Gumas dan tidak mampunya hutan menahan lajunya air hujan, serta kurangnya daya serap tanah. Sementara dampak banjir menimbulkan kesulitan bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas.
Secara khusus, kata dia, banjir yang terjadi di Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, membuat arus transportasi jalan lintas Palangka Raya-Kuala Kurun benar-benar terhambat.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu itu memperkirakan keadaan ini akan berlangsung lama, karena setiap hari intensitas hujan di hulu Sungai Kahayan masih besar.
“Dikhawatirkan, keadaan ini bisa menimbulkan krisis kebutuhan pokok serta sumber energi seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) dan lainnya. Dia berharap pemerintah dapat memperhatikan hal ini,” pungkasnya.