bakabar.com, BANJARMASIN – Perjuangan Anik Kurnia Sandhi hidup merantau di Kalimantan berdua dengan anaknya benar-benar hanya bergantung dengan pertolongan Allah SWT. Karena saat menginjakkan kaki di pulau Kalimantan, tidak satupun orang yang dikenalnya. Tidak ada teman bahkan saudara.
Niat dia hijrah karena Allah, menuntunnya hingga di Kota Banjarmasin. Usaha demi Usaha pun dia ikhtiarkan, hingga akhirnya dia mendapatkan semua apa yang diimpikan.
Namun, saat Anik menikmati kelimpahan harta, Allah memberikan ujian yang luar biasa. Tepatnya di akhir 2016, usahanya mulai lesu. Sehingga hampir 8 bulan lamanya dia benar-benar terpuruk.
Alhamdulillah, disaat-saat seperti itu, Allah menolongnya melalui sebuah buku. Saat itu, dia hanya pegang uang Rp 750 ribu. Sementara, harga buku itu Rp 350 ribu. "Nggak apa-apalah saya belikan buku ini. Ini kan tentang Allah," gumamnya.
Lembar demi lembar Anik baca buku itu, dan benar-benar membuatnya serasa tertampar di setiap kalimat-kalimat yang ia baca. Ada satu uraian dalam buku itu, tentang dosa riba yang intinya, dosa riba ada 90 pintu. Dosa terkecil sama dengan 36 kali dosa zina dengan ibu kandung.
Spontan dia gemetar dan demam. Mengingat semua yang dia miliki ternyata masuk kategori riba. Dari mulai motor, mobil, rumah, lahan sawit, semua kredit.
Alhamdulillah, dia diberi kekuatan sama Allah untuk melepaskan riba-riba itu. Motor, mobil, rumah, lahan sawit, dan semua dikembalikan ke dealer, developer, dan koperasi tanpa meminta kembalian sepeser pun.
Dengan sisa dari uang pembelian buku yang tinggal Rp 400 ribu dia hidup. Berbulan-bulan dia menikmati makan nasi dengan sambal atau bahkan garam saja.
Pertengahan tahun 2017, Allah memberikan pertolongan. Dia mendapat kesempatan untuk kembali umroh. Alhamdulillah, beberapa bulan sepulang dari umroh, rezeki begitu banyak Allah berikan. Allah kembalikan semua dengan tunai. Yang kemarin dibeli dengan kredit, usahanya yang sudah lesu, kini berkembang pesat.
Mulai 2017 hingga hari ini dia tinggalkan riba. Hidupnya benar-benar tenang, nyaman, dan penuh berkah. Impian-impiannya yang dia tuliskan dalam dream book-nya, alhamdulillah diijabah oleh Allah SWT.
Impian terbesarnya saat ini adalah sedekah, sedekah, dan sedekah. Karena dia pernah merasakan bagaimana hidup dalam ketidakpunyaan.
Kebahagiaan dan keberkahan hidup tanpa ada riba dalam kehidupannya membuat dia ingin membantu saudara-saudaranya yang di luaran sana benar-benar terbebas dari riba, hutang dan cicilan.
Hingga dia dipertemukan usaha baru yang membuat dia selalu antusias dan bersemangat. Dia dikenalkan usaha oleh Achdan Haris Setyawan dari Yogyakarta. Sebuah perusahaan yang punya visi misi yang sama dengan impiannya.
PT BEST yang bergerak di bidang perdagangan, produk perawatan mesin dan penghemat bahan bakar minyak (BBM), produk-produk herbal, dan pupuk, membuat dia bisa berbagi dengan saudara-saudaranya untuk segera terbebas dari riba, hutang dan cicilan.
Terbukti, bonus puluhan juta rupiah per bulan masuk ke rekeningnya. Tidak sampai di situ saja, 15 hari dia jalankan usaha ini, dia mendapatkan hadiah 1 unit mobil cash senilai Rp 150 juta. Sebulan kemudian, dia kembali dapat 1 unit mobil cash senilai Rp 500 juta. Total hadiah yang sudah dia dapatkan 2 unit motor senilai Rp 30 juta, 3 unit mobil cash senilai Rp 450 juta, dan 2 unit mobil cash senilai Rp 1 miliar.
Dalam hitungan hari ke depan, dia akan kembali mendapatkan hadiah berupa 2 unit rumah cash senilai Rp 2 miliar dan 1 unit mobil cash senilai Rp 500 juta. Dahsyaattt!!!
Dan kebahagiaan terbesarnya adalah sudah banyak mitra-mitra usahanya terbebas dari riba, hutang, dan cicilan.
Semakin mantap dan yakin dia jalankan usaha ini. Usaha yang selalu membuat orang-orang tersenyum dan menangis karena terbebas dari dosa riba.
Anik Kurnia Sandhi akan berbagi ilmunya di Banjarmasin pada Rabu, 2 Oktober 2019 pukul 19.00 Wita, bertempat Capung Café, Jalan Letjend S Parman. Di Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut pada Jumat, 4 Oktober 2019 pukul 13.30 Wita di WOOD PIZZA Pelaihari (depan SMA PGRI).
Kemudian di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu pada Sabtu, 5 Oktober 2019 pukul 13.30 Wita di Resto Bumbu Desa Batulicin. Terakhir di Banjarbaru pada Minggu, 6 Oktober 2019 pukul 13.30 Wita di FAVE Hotel Banjarbaru. Untuk mendapatkan ticket gratis (berlaku untuk 2 orang) hubungi handphone 0822 5051 3589. (adv)
Baca Juga: Tenggelam di Kolam, Pekerja Sawit Belum Ditemukan
Baca Juga: Temuan Ulin Raksasa di Barabai, Taksiran Harga Sentuh Puluhan Juta
Editor: Aprianoor