bakabar.com, JAKARTA - Terapi pijat kretek mungkin memiliki manfaat untuk kesehatan. Tapi pijat ini tak boleh dilakukan sembarangan.
Sudah pernah dengar istilah Chiropractic Neck? Jika belum, di Indonesia lebih terkenal dengan istilah pijat kretek, yaitu sebuah terapi yang memberikan tekanan atau gerakan pada titik tertentu di tubuh.
Dalam praktiknya terapi ini melibatkan penyesuaian tulang belakang dan leher pada berbagai posisi, dengan memberikan penekanan pada sendi tulang belakang, menggunakan tangan atau alat bantu khusus. Tekanan yang diberikan harus sesuai dengan pasien tersebut dan tidak boleh sembarang.
Untuk menjadi kiropraktor (chiropractor), haruslah seorang profesional dan memiliki sertifikat dalam pengobatan seperti neuromuskular, dan tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang.
Baca Juga: [CEK FAKTA] Kolesterol Bisa Sembuh dengan Pijat Kaki, Benarkah?
Terapi ini menjadi sangat viral karena memberikan hasil yang instan pada nyeri punggung, leher hingga pundak, dan tidak perlu mengonsumsi obat apapun.
Meringankan Sakit Leher
Leher memiliki empat arteri terpenting dalam tubuh yang memompa darah dari jantung ke otak. Hal ini memberi otak oksigen dan segala hal yang dibutuhkannya.
Chiropractor menyelaraskan kembali tulang leher yang tegang, sehingga dapat meringankan sakit pada otot leher.
Mengurangi Nyeri Punggung
Terapi ini menjadi fenomenal karena mengurangi nyeri punggung, bagi sobat jompo, hal ini menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi nyeri dan meringankan otot secara instan.
Selain dilakukan dengan chiropractic, dalam pengobatannya terkadang menggunakan teknik akupuntur dan relaksasi otot.
Selain itu terapi ini dapat memperbaiki postur tubuh. Terapi kiropraktik ini merupakan pengganti alami bagi pasien yang ingin menghindari operasi, dan ingin hasil yang cepat.
Mencari Seorang Profesional adalah Kunci Utama

Namun dibalik manfaatnya, praktik terapi ini tidak boleh dilakukan sembarang, karena diketahui adanya hubungan antara kiropraktik dan diseksi serebrovaskular, yaitu robekan pada arteri yang dapat memicu cedera jantung dan stroke.
"Kabar baiknya, cedera ini tergolong kecil, namun harus mendapatkan perhatian yang benar ketika melakukannya," ujar Dr. Charles R. Wira III, spesialis penyakit dalam dan stroke, Yale Medicine, dikutip dari Huffpost.
Baca Juga: Waspada Nyeri Punggung, Mengabaikan Bisa Berujung Fatal!
Di Indonesia sendiri belum ada kebijakan dan peraturan mengenai terapi ini, seorang ahli kiropraktik harusnya mendapatkan sertifikasi pelatihan yang tepat, mematuhi pedoman dan menyadari potensi risiko.
Jika ingin mencoba terapi chiropractic ada baiknya untuk memilih seorang ahli yang sudah memiliki sertifikat atau lisensi dan jam terbang yang tinggi, guna menghindari efek samping yang menyebabkan disfungsi pada tubuh.