bakabar.com, BANJARMASIN – Para kafilah yang terkonfirmasi positif Covid-19 terancam tak bisa mengikuti perlombaan dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-33 tingkat Provinsi Kalimantan Selatan.
Untuk mengatasi itu, Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, meminta panitia penyelenggara mengatur skema perlombaan dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Kami serahkan kepada panitia untuk mengatur. Yang jelas, yang terkonfirmasi positif tidak boleh keluar menuju tempat publik atau perlombaan,” ujar Safrizal dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (6/4) sore.
Dia menekankan agar perhelatan MTQ secara virtual tetap mengedepankan protokol Covid-19. Di antaranya melarang adanya penonton yang menyaksikan secara langsung.
“Apakah nanti panitia bisa memperkenankan mengikuti dari ruang isolasi. Yang jelas harus berdasarkan protokol kesehatan,” ujarnya.
Jika diperkenankan mengikuti perlombaan dari ruang isolasi, maka seluruh peralatan yang dipakai peserta harus melalui uji sterilisasi dengan semprotan disinfektan. Namun menurutnya, peserta masih dapat menggunakan gadget hp atau laptop.
“Peralatan tidak terlalu eksklusif, bisa dengan menggunakan gadget atau laptop. Namun jika kafilah cukup sehat dan aman, dapat masuk ke ruangan panitia,” imbuh Safrizal.
Akan tetapi, jika kondisi peserta tidak memenuhi syarat secara kesehatan, maka terancam tidak bisa mengikuti rangkaian perlombaan.
“Jika syarat tadi tidak representatif menurut kesehatan, maka kafilah yang dinyatakan demikian tidak dapat mengikuti perlombaan,” tegasnya.
Untuk itu, dia meminta panitia dan LPTQ untuk mematangkan persiapan dan memberikan penjelasan kepada seluruh peserta.
Diwartakan sebelumnya, perhelatan MTQN ke-33 tingkat provinsi Kalsel diputuskan akan dimulai besok, 7-9 April mendatang, secara virtual. Selain mempersingkat waktu dan metode, pemprov juga menegaskan larangan penonton guna menghindari terjadinya kerumunan dan penularan virus.
afrizal menghimbau masyarakat untuk ikut mematuhi kebijakan ini dan dapat menyaksikan gelaran acara secara virtual melalui media yang ditentukan. Namun terkait jadwal maupun situs untuk menonton acara ini, masih ditentukan oleh tim penyelenggara.
“Andai pelaksanaan virtual ini menimbulkan kerumunan, maka Satgas Penanganan Covid-19 provinsi dapat menghentikan sewaktu-waktu. Karenanya, kami minta partisipasi seluruh masyarakat agar menonton Musabaqah dari rumah saja,” pesannya.