bakabar.com, BANJARBARU - UPPD Samsat Banjarbaru memecahkan rekor tahun ini. Realisasi pajak yang mereka pungut mencapai Rp200 miliar lebih.
Capaian membanggakan itu melebihi target yang dibebankan sebesar Rp185 miliar.
Rp200 miliar lebih capaian itu meliputi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebesar Rp111.015.313.160. Kemudian BBNKB sebanyak Rp86.778.428.700 dan denda PKB/BNKB sebesar Rp2.658.736.150.
Selanjutnya, SP3 dealer sebesar Rp597.500.00 dan pajak air permukaan sebanyak Rp.266.533.568.
Jika ditotal, capaian keseluruhan sebesar Rp201.316.511.578. "Ini rekor luar biasa sepanjang samsat ini berdiri," kata Kepala UPPD Samsat Banjarbaru, Bayu Pengayom Ajie, Kamis (28/12).
Jika dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp197.833.204.675, pendapatan di 2023 ini juga meningkat.
Dengan hasil realisasi pendapatan pajak 2023 yang tinggi ini, Samsat Banjarbaru ingin dana bagi hasil yang lebih.
Sebagai informasi, pendapatan yang didapat Pemprov Kalsel melalui samsat ini akan dibagi ke Pemkot Banjarbaru sekitar 30 persen.
"Jadi masyarakat perlu tahu jika pajak yang dibayarkan akan dibagihasilkan ke pemkot dan untuk pembangunan di daerah," paparnya.
"Semoga dengan meningkatnya pendapatan pajak ini menjadi pemicu pembangunan di kota Banjarbaru," harap Bayu.
Ada pelbagai faktor yang membuat pendapatan pajak di Samsat Banjarbaru tahun ini meningkat.
Dari data yang didapat Samsat Banjarbaru, ada peningkatan pembelian kendaraan bermotor. Baik roda dua maupun roda empat.
Menurutnya hal ini lantaran faktor peningkatan perekonomian akibat dari perpindahan ibu kota provinsi ke Banjarbaru.
Bayu juga mengapresiasi warga Banjarbaru yang rata-rata taat pajak. Ia memperkirakan sekitar 80 persen warga Kota Idaman sadar pajak.
