bakabar.com, JAKARTA - Pemerintah menetapkan tarif baru ojek online (ojol) pada Minggu (11/9/2022). Kenaikan tarif baru tersebut dikeluhkan oleh pengemudi ojol yang menyebut perbandingan harga pengeluaran BBM dengan penghasilan dari argo yang ditentukan oleh aplikator
Asep Hidayat salah seorang pengemudi penyedia layanan ojek online dari Grab, kenaikan tarif dari aplikator tidak menunjukan kenaikan yang signifikan. Kenaikan argo kenaikan argo hanya sebesar Rp500.
"Ada argonya ditambahin sedikit lagi lah jangan segitu, dari Grab ada sih dikit, sebelumnya kan Rp8.000 sekarang paling naik cuma gopek (500 rupiah). Ya tambahin lagi lah argonya kalo bisa," kata Asep kepada bakabar.com, Selasa (13/9/2022).
Asep juga mengeluhkan kenaikan tarif ojol tidak tidak sebanding dengam pembelian BBM. Bahkan, dampak dari kenaikan BBM memengaruhi penghasilannya karena semua harga kebutuhan pokok turut mengalami kenaikan.
"Sebelum BBM naik biasanya Rp35.000 buat bensin sehari. Sekarang sudah Rp45.000 sampai Rp50.000. Dari penghasilan nutup tapi lubangnya banyak kita buka tutup saja sudah buat beli kebutuhan sehari-hari," tambah Asep.
Tarif terbaru ojol meliputi daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, yaitu tarif batas bawah sebesar Rp2.550. Adapun tarif batas atas sebesar Rp2.800 serta tarif minimal Rp10.200 sampai Rp11.200.
Pengemudi ojol lainnya, Alfian driver ojek online Maxim, mengatakan saat ini masih ada biaya potongan dari pihak aplikator sekitar 11 persen dari total pembayaran penumpang dan dari tarif tersebut menurutnya tidak sepadan untuk membeli BBM.
"Potongannya 11 persen untuk aplikator, sebelum BBM naik dapet Rp9.900 per 3,5 kilometer. Sekarang Rp11.000 setelah BBM naik nanti di kilometer selanjutnya dia akan naik Rp1.900. Sudah tidak ada harapan percuma kita berharap kita ikutin ssajalah pasrah saja yang penting bisa makan," kata Alfian.
Alfian menyebut kenaikan tarif saat ini tidak sepadan dengan operasional BBM. Selain itu, di balik kenaikan tarif, ada kekhawatiran para pengemudi pengguna aplikasi ojek online mengurangi penggunaan aplikasi tersebut. Pasalnya, kenaikan tarif juga mengakibatkan naiknya juga harga perjalanan, pengirman barang, maupun makanan.
Muhamad Irfan pengemudi Shopee Food mengatakan dalam sehari penggunaan BBM dibanding penghasilan dari mengantar makanan tidak sebanding. Setiap perjalanan sejauh 4 kilometer, dia hanya mendapatkan penghasilan Rp8.000.
"Biasa ngisi (BBM) Rp15.000 sudah penuh ini Rp20.000, lumayan goceng (Rp5.000), 4 kilometer kebawah cuma dapat Rp8.000. Sehari dapet Rp120.000 saja sudah alhamdulilllah dari segitu pulang bawa Rp70.000 bersih. Sekarang agak sepi sejam kadang cuma dapat satu orderan," pungkasnya.
Reporter: Resti