Tapin Berkabut Asap Tipis, Warga Tetap Antusias Joging di Pagi Minggu

Meski diselimuti kabut asap tipis di kawasan Rantau Baru, Kecamatan Tapin Utara, Kabupaten Tapin masyarakat tetap antusias berolahraga, Minggu (8/10).

Featured-Image
Suasana pagi Minggu di Ruang Terbuka Hijau Kawasan Rantau Baru diselimuti kabut asap tipis. Foto - apahabar.com/sandy

bakabar.com, RANTAU - Meski diselimuti kabut asap tipis di kawasan Rantau Baru, Kecamatan Tapin Utara, Kabupaten Tapin masyarakat tetap antusias berolahraga, Minggu (8/10/2023).

Walaupun tidak sebanyak seperti hari Minggu seperti biasanya, namun demikian masih terlihat ratusan masyarakat beraktivitas olahraga di Kawasan tersebut.

Dimas, salah seorang warga yang berolahraga mengatakan bahwa dirinya memang rutin Joging ataupun lari di setiap akhir pekan.

"Pagi hari di akhir pekan menjadi waktu yang tepat untuk berolahraga bersama keluarga ataupun teman," ucapnya 

Ia mengakui pada pagi hari ini berbeda dari biasanya, karena saat ini diselimuti kabut asap tipis akibat Karhutla. Memang dari kejauhan terlihat jelas kabut namun tidak terlalu pekat.

"Menurut saya masih aman-aman saja untuk olahraga ringan. Karena tidak terlalu pekat (kabut asap)," ujarnya.

Sekedar diketahui, Kabupaten Tapin sendiri merupakan satu dari sejumlah daerah di Kalimantan Selatan yang marak terjadi Karhutla di sejak awal Agustus lalu.

Adapun pada Sabtu (7/10) kemarin, berdasarkan laporan Posdalups-PB BPBD Tapin, karhutla terjadi di tiga lokasi berbeda.

Pertama terjadi di Jalan Balunan Kecamatan Lokpaikat tepatnya di titik koordinat -2.893602, +114.944474 dengan luas lahan yang terbakar berupa semak belukar dan pepohonan kurang lebih 0,5 Hektare.

Selanjutnya kejadian di Blok F Rt.005 RW.002 Desa Ayunan Papan Kecamatan Lokpaikat pada sekitar Pukul 14.00 Wita, dengan luas lahan yang terbakar kurang lebih 7 Hektare.

Dan yang ketiga karhutla di Jalan Hambrani Kelurahan Rangda Malingkung, Kecamatan Tapin Utara, tepatnya di titik koordinat -2.946504, +115.161521 dengan luas yang terbakar kurang lebih 1 hektare.

Editor


Komentar
Banner
Banner