Nasional

Tanggapi Video Sandera WNI Menangis, Kemlu Upayakan Pembebasan

apahabar.com, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri masih terus berupaya membebaskan tiga WNI yang disekap kelompok Abu Sayyaf…

Featured-Image
Ilustrasi penyanderaan WNI oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Foto-detik.com

bakabar.com, JAKARTA –Kementerian Luar Negeri masih terus berupaya membebaskan tiga WNI yang disekap kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Terbaru, beredar video satu sandera menangis minta tolong. Adapun ketiganya dalam sekapan Abu Sayyaf.

“Pemerintah terus melakukan upaya-upaya pembebasan terhadap 3 WNI yang saat ini masih disandera di Filipina Selatan dengan menggunakan seluruh aset yang dimiliki di Indonesia maupun di Filipina,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Lalu Muhamad Iqbal, Sabtu (5/1).

Melanjutkan pernyataannya, Iqbal berkata, “Dalam proses tersebut, keselamatan sandera selalu menjadi perhatian utama.”

Dia memastikan pria dalam video tersebut adalah nelayan WNI yang diculik saat melaut di Pulau Gaya, Semporna, Malaysia, pada 11 September lalu.

“WNI dalam video diculik bersama WNI lainnya atas nama Usman Yunus yang sudah lebih dahulu membebaskan diri pada Desember 2018,” tutur Iqbal.

Iqbal tak menjabarkan lebih lanjut mengenai identitas WNI tersebut. Namun, The Star melaporkan bahwa pria tersebut teridentifikasi bernama Samsul Sangunim.Dalam video tersebut, Samsul terlihat sedang berteriak dari dalam liang tanah dengan dua pria bersenjata menodongkan senjata di belakangnya.

img

Samsul Sangunim, pria asal Indonesia disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina . Foto-thestar

“Tolong saya, bos. Tolong saya. Tolong saya, bos,” kata Samsul sambil merintih.

The Star memberitakan, kebanyakan negosiasi diyakini dilakukan langsung antara Abu Sayyaf dan perusahaan pemilik kapal. Sementara sejumlah media Filipina melaporkan bahwa Abu Sayyaf menuntut tebusan sebesar 4 juta peso Filipina atau setara Rp2,9 miliar.

Menurut Iqbal, sejak penyanderaan WNI pertama kali terjadi pada 2016, penyebaran video semacam ini sudah beberapa kali dilakukan oleh penyandera.

Merujuk pada data Kemlu RI, ada 36 WNI disandera di Filipina Selatan sejak 2016 hingga November 2018, 33 di antaranya sudah bebas.

Sumber: CNN indonesiaEditor: Fariz



Komentar
Banner
Banner