bakabar.com, BANJARBARU - Diprediksi lebih panas dari tiga tahun sebelum-sebelumnya, Kalsel bakal kebagian jatah pinjaman 10 helikopter dari pusat untuk penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) musim ini.
Plh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Bambang D Mulyadi menyebutkan dua helikopter untuk patroli dan sisanya jenis water bombing.
Dengan cakupan hutan dan lahan yang luas, menurutnya, helikopter sangat penting untuk penanganan Karhutla yang tidak bisa dijangkau satuan petugas di darat.
Terkait kesiapan peralatan penanganan Karhutla yang dimiliki Kalsel, Bambang memastikan, semua sudah siap dan berfungsi dengan baik. "Sudah dicek semua. Yang rusak sudah diperbaiki," tuturnya.
Kasubbid Kesiapsiagaan pada BPBD Kalsel, Ariansyah, semua alat akan diujicoba dalam apel persiapan bencana Karhutla di Guntung Damar, Banjarbaru, Rabu (3/5/2023) sore. "Di apel itu, kami akan melakukan simulasi penanganan Karhutla," sahutnya.
Selain melakukan simulasi, Ariansyah menuturkan, Pemprov Kalsel bersama stakeholder terkait juga mulai melakukan berbagai upaya terkait mitigasi Karhutla.
Seperti sosialisasi terkait peringatan dini ke masyarakat. Ariansyah bilang, saat ini beberapa daerah sudah masuk musim kemarau. "Jadi harus siaga," imbuhnya.
Berdasarkan informasi dari BMKG, daerah di Kalsel yang sudah memasuki musim kemarau yakni Banjarbaru, Banjarmasin, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Tengah.
Daerah yang sudah memasuki musim kemarau, hari tanpa hujan akan semakin panjang.
Dirinya menjelaskan, apabila ada daerah hari tanpa hujannya mencapai lima hari, maka akan dilaksanakan pembasahan lahan.
"Pembasahan dilakukan bekerjasama dengan Satker Restorasi Gambut Daerah," tutupnya.
Tak hanya BPBD, Dinas Kehutanan (Dishut) Kalsel juga bergerak cepat melakukan upaya pencegahan bencana karhutla.
Kadishut Kalsel, Fathimatuzzahra, menerangkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan stakeholder terkait, seperti kementerian, Manggala Agni dan UPT dinas atau KPH.
Dishut Kalsel juga melaksakan patroli rutin di daerah yang berpotensi rawan bencana kebakaran.
"Kami rutin memantau tinggi permukaan air gambut di sekitar Bandara Internasional Syamsudin Noor yang merupakan daerah rawan Karhutla," katanya.
Pembinaan dan pembekalan terhadap kelompok Masyarakat peduli api (MPA) juga dilakukan agar dalam pengendalian karhutla, masyarakat bisa terlibat.