Pemkab Tanah Bumbu

Tanah Bumbu Siap Jadi Penyangga Pangan Ibu Kota Negara

apahabar.com, BATULICIN – Kementerian Pertanian tengah menyiapkan sistem klaster pangan guna mendukung pembangunan ibu kota mandiri…

Featured-Image
Ilustrasi petani menabur urea di lahan pertanian. Foto: Antara

bakabar.com, BATULICIN – Kementerian Pertanian tengah menyiapkan sistem klaster pangan guna mendukung pembangunan ibu kota mandiri tanpa impor pangan. Salah satu daerah penyangga pangan tersebut adalah Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu).

Kepala Dinas Pertanian Tanah Bumbu melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Robby Candra, menyatakan kesiapannya menjadi daerah penyangga pangan untuk Kaltim.

“Kalau kita siap saja. Apalagi kalau bendungan sudah ada. Yang tadinya satu atau dua kali panen per tahun, bisa tiga kali. Otomatis hasil pertanian akan meningkat,” kata Robby, kepada bakabar.com, Senin (02/09).

Meminjam data Dinas Pertanian setempat, pada 2018 Kabupaten Tanbu berhasil memproduksi 123 ribu ton gabah dari 5 kecamatan penghasil seperti Kusan Hilir, Kusan Hulu, Batulicin, Satui, dan Simpang Empat.

Selain itu, juga ada wilayah penghasil lainnya yakni Kecamatan Mantewe. Tapi, jumlah produksinya masih sangat minim. “Wilayah penghasil terbesar itu di Kecamatan Kusan Hilir,” katanya.

Sementara untuk distribusi ke wilayah Penajam Paser Utara akan melalui jalur darat di jalan nasional penghubung Kalsel-Kaltim. Dari Batulicin menuju Kabupaten Penajam Paser Utara hanya berjarak 265 kilometer. Jarak ini tak jauh berbeda dengan jarak antara Batulicin dengan Banjarmasin yang berjarak 257 kilometer.

“Untuk distribusinya saya kira tak masalah,” katanya.

Selain wilayah sentra produksi padi, Kabupaten Tanbu juga akan dijadikan sentra produksi cabai. Sayangnya, hasil produksi cabai belum dapat dibanggakan. “Kalau cabai masih sedikit. Hanya beberapa hektare saja,” tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Amran tengah merencanakan pembentukan klaster bagi 10 kabupaten di Kaltim, dan sekitarnya sebagai bagian dari rencana pembangunan ibu kota baru mandiri.

“Kami menyiapkan kebutuhan penduduk 50 juta orang. Sehingga mengepung ibu kota tidak ada impor beras, tomat, dll. Leading sektor mendistribusi pembibitan dari sini tidak mengambil dari Semarang dan Jawa Timur,” jelas Amran.

Kementerian Pertanian memproyeksikan kebutuhan pangan di Kaltim dengan jumlah penduduk sebesar 3,5 juta jiwa untuk komoditas beras adalah sebesar 295.800 ton.

Baca Juga: Pencegahan Stunting, Tanbu Jadi Nomor 1 di Kalsel

Baca Juga: Pembangunan Museum Idham Chalid Disetujui, Warga Segera Siapkan Lahan

Baca Juga: Ketersediaan Energi Warga Ibu Kota Baru Dijamin Aman

Baca Juga: Pemindahan Ibu Kota Negara, Inkindo Imbau Pemerintah Tekan Biaya

Baca Juga: Ibu Kota Pindah, ASN Penajam Berpotensi Bertambah

Baca Juga: Jadi Ibu Kota, Wagub Harap Uang dari Pusat Banyak Masuk ke Kaltim

Reporter: Puja Mandela
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner