Kalsel

Tak Takut Efek Samping, Darmawan Jaya Siap Divaksin yang Pertama

apahabar.com, BANJARBARU – Jadi orang pertama di Kota Idaman yang divaksin Covid-19, Wakil Wali Kota Banjarbaru,…

Featured-Image
Sebanyak 25 ribu dosis vaksin covid-19 buatan Sinovac tiba di Bandara Syamsuddin Noor. Foto: Media Indonesia

bakabar.com, BANJARBARU – Jadi orang pertama di Kota Idaman yang divaksin Covid-19, Wakil Wali Kota Banjarbaru, Darmawan Jaya Setiawan mengaku siap dan tak takut efek samping.

“Insyaallah siap, kalau sudah ada pernyataan sertifikat halal dari MUI kemudian dikeluarkan Emergency Use Authorization oleh BPOM kita siap saja untuk menerima vaksin itu,” ujarnya kepada bakabar.com, Sabtu (9/1/2021) siang.

Sebab diyakininya, jika vaksin asal Tiongkok itu telah dinyatakan halal dan mengantongi surat otorisasi penggunaan darurat. Maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi kemanfaatannya.

“Tidak apa-apa kalau ada efek sampingnya, Insyaallah itu gejala biasa yang tidak berdampak membahayakan. Imunisasi biasanya kan memang begitu bisa demam,” terangnya.

Pucuk pimpinan Kota Idaman itu juga mengatakan, ia siap meyakinkan masyarakat bahwa vaksin Covid-19 aman.

Dengan begitu, masyarakat diharapnya dapat percaya dan mendukung kesuksesan vaksinasi tersebut.

“Supaya masyarakat kita yakin, percaya kekeamanannya dan mendukung vaksinasi ini. Kalau semua mendukung berarti menyelamatkan semua orang, supaya tercipta immunity,” jelas Jaya, sapaan akrabnya.

Adapun jadwal pelaksanaan vaksinasi terhadap kepala daerah dikatakannya pada pertengahan Januari mendatang, yang setelahnya bakal dilanjutkan kepada tenaga kesehatan.

“Kemarin 14 Januari jadwal kepala negara dan kepala daerah divaksinasi, lalu diteruskan ke tenaga kesehatan,” terangnya.

Menurut Jaya, jika 70 persen masyarakat divaksin, selain akan membantu terciptanya kekebalan tubuh untuk melawan Covid-19 juga akan membantu mempercepat upaya pemulihan kehidupan.

“Virus Covid-19 ini harus kita tangani dengan cepat kalau tidak akan terjadi kelumpuhan dalam aspek kehidupan. Kita tidak bisa bangkit dan keluar dari wabah ini kalau kita tidak mengambil keputusan dengan tepat,” ungkapnya.

Vaksinasi ini, lanjut Jaya sebagai bentuk upaya kepedulian terhadap kemanusiaan di tengah pandemi, selain pemulihan ekonomi, dan bantuan kesehatan.

Senada dengan Jaya, Kepala Dinkes Banjarbaru, Rizana Mirza menerangkan Banjarbaru siap menerima vaksin tersebut, dan ribuan tenaga kesehatan dipastikannya sebagai kelompok pertama yang disuntik vaksin Covid-19.

“Data di Banjarbaru jumlahnya yang sudah masuk itu sebanyak 2.339 orang yang akan disuntik vaksin di tahap pertama ini,” ujar Rizana.

Karena sasaran vaksinasi untuk tahap pertama itu, katanya, memang tenaga kesehatan, baik itu tenaga medis, dokter, perawat, bidan, tenaga pendukung lainnya, orang di Dinas Kesehatan bahkan sampai petugas klinik dan apotek.

“Satu orang disuntik 2 kali, vaksin yang akan didistribusikan ke Banjarbaru sesuai itu, data ini sudah masuk ke provinsi,” tambahnya.

Pendistribusian vaksin Covid-19 ke Banjarbaru sendiri direncanakan bakal dilakukan dalam minggu kedua atau ketiga Januari. Dan pelaksanaan vaksinasinya hingga akhir Maret.

“Waktu kami meeting zoom itu rencana secepatny [didistribusikan] dalam minggu-minggu ini setelah datang di provinsi dan didata berapa kebutuhan tiap kabupaten kota, baru dibagi. Informasinya begitu dari mereka [Dinkes Kalsel],” jelasnya.

Kemudian, untuk vaksinasi tahapan selanjutnya dilaksanakan terhadap para pegawai pelayanan masyarakat.

Seperti TNI, Polri, dan pegawai negeri sipil (PNS). Baru setelahnya tahapan penyuntikan vaksin bagi masyarakat umum.

"Seluruh tahapan vaksinasi terhadap pegawai tenaga layanan dan masyarakat umum, berlangsung dari April sampai akhir tahun 2021. Untuk data jumlah penerimanya bukan kita yang mengelola,” terangnya.

Rizana menuturkan, untuk tempat penyimpanan vaksin Covid-19, Kota Banjarbaru sudah siap.

“Kalau tempat penyimpanannya kita dari dulu sudah siap karena ini kan memanfaatkan sarana-sarana imunisasi yang ada, di puskesmas, rumah sakit dan dinas kesehatan ada seperti kulkas itu untuk penyimpanannya bahkan jika terjadi mati lampu, boks pendingin itu masih mampu mendinginkan hingga beberapa jam untuk menyimpanan,” jelas Rizana.

Selain itu, di Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Rumah Sakit juga memiliki Genset sehingga jika terjadi gangguan listrik, semua fasilitas kesehatan yang menyimpan vaksin Covid-19 sudah dapat mengantisipasinya.

Terakhir, Kadinkes Banjarbaru itu berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan di mana pun berada.

“Tolong masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, vaksin ini adalah salah satu upaya. Dan upaya lainnya adalah menjaga protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan, jaga jarak. Itu harus tetap dijalankan karena itu saling mendukung untuk kita memutus rantai penularan ini,” pungkas Rizana.

img

Wakil Wali Kota Banjarbaru, Darmawan Jaya Setiawan

Komentar
Banner
Banner