bakabar.com, RANTAU - Karena tak mampu membayar biaya operasi, Siti Sarah (15) anak dari Taufik saat ini masih terbaring lemah di ruang ICU RSUD Datu Sanggul Rantau, Kabupaten Tapin.
“Saat ini kondisinya sangat memprihatinkan, saya sangat berharap ada sukarelawan yang dapat membantu biaya perobatan Sarah,” ujar Ayahanda Sarah.
Indikasi gagal ginjalkondisinya sangat memprihatinkan karena saat ini Sarah sangat kesulitan makan ataupun minum, sehingga nutrisi yang masuk hanya lewat infus.
“Dari bagian tubuh Sarah ada yang terlihat membiru dan ditumbuhi jamur karena penumpukan racun akibat gagal ginjal,” ujar Taufik yang kesehariannya bekerja sebagai buruh tani dan tak menentu.
Saat ini perawatan Sarah biaya ditanggung Pemerintah Kabupaten Tapin, karena keluarganya termasuk keluarga tidak mampu.
Dikatakan dokter kepada Taufik bahwa Sarah harus segera secepatnya menjalani pengobatan hemodialisis di RSUD Ulin Banjarmasin, dengan biaya yg diperlukan sekitar Rp25 juta.
Saat ini Komunitas Peduli Tapin (Kopeta) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Tapin dan BPJS telah mengupayakan agar Siti Sarah terdaftar sebagai peserta JKN KIS. Sehingga pengobatannya dapat dibiayai BPJS.
Namun karena peserta baru, penjaminan baru dapat diberikan 14 hari setelah tanggal terdaftar. Sedangkan kondisi Sarah saat ini sangat menghawatirkan dan keterlambataan penanganan dapat mengakibatkan gagal ginjal/kerusakan ginjal permanen yang hanya bisa diobati dengan transplantasi ginjal yang memakan biaya hingga Rp400 juta.
Saat ini kopeta dan segenap masyarakat telah berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp.2 juta.
Kami masih mengharapkan adanya bantuan dari dermawan dimana saja berada agar pengobatan Sarah dapat dilakukan secepatnya.
Bagi rekan yang ingin bergabung membantu atau menyalurkan sebagian rejekinya melalui Kopeta Bank mandiri Nomor Rekening 031-00-1148197-8. Atau langsung menyerahkan kepada pihak keluarga.
Baca Juga: Seru, Ada Lomba Panjat Pinang Warnai HUT Ke-73 Bhayangkara di Polres HSU
Baca Juga: Jawaban RSUD Ulin Soal Perampasan HP Wartawan
Reporter: Muhammad Fauzi Fadilah
Editor: Syarif