bakabar.com, PALANGKA RAYA – Keinginan Kalteng untuk meningkatkan layanan di Puskesmas tak maksimal, lantaran kekurangan tenaga kesehatan.
Untuk itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Suyuti Samsul, mengatakan butuh penambahan tenaga kesehatan. Terutama Puskesmas di pedesaan kategori daerah terpencil atau pelosok.
“Penambahan tenaga kesehatan ini paling banyak diperlukan di puskesmas,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul, dikutip dari Antara, Minggu (23/1).
Ia mencontohkan, jika Puskesmas menyesuaikan kriteria memiliki lima tenaga esensial, seperti dokter, apoteker dan lainnya, maka hanya sekitar 60 persen puskesmas di Kalteng yang memenuhinya.
Namun, jika dinaikkan lagi kriterianya menjadi sembilan tenaga esensial, maka hanya sekitar 40 persen puskesmas yang memenuhi.
Dan lagi, kata dia, jika kriterianya dinaikkan menjadi 12 tenaga esensial, maka hanya sekitar 20 persen puskesmas yang memenuhi.
Menurutnya penambahan tenaga kesehatan, baik PNS maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) sangat dibutuhkan.
Meski begitu, terkait rencana pemerintah pusat menerima PPPK, Suyuti mengaku belum menerima informasi mengenai hal tersebut.
“Kami belum ada menerima informasi tentang hal itu, tapi jika nantinya ada, secara prinsip kami menyambut baik, karena kita tahu masih banyak kekurangan tenaga kesehatan,” katanya.
Menurutnya, apabila rekrutmen PPPK bisa dilaksanakan termasuk untuk tenaga kesehatan, maka akan sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan di daerah terutama daerah terpencil.
“Sangat membantu, khususnya di kabupaten dan kota yakni pada Puskesmas dan juga rumah sakit pemerintah,” ujarnya.
Suyuti memaparkan semakin banyak penambahan kuota tenaga kesehatan, maka upaya pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat hingga daerah terpencil akan semakin mudah diwujudkan.
Pemprov Kalteng terus mendorong pemerintah kabupaten dan kota untuk dapat menyediakan insentif tambahan bagi tenaga kesehatan yang bertugas di daerah terpencil, sebagai bentuk dukungan serta motivasi tambahan.