bakabar.com, TANJUNG – Tak hanya diisi perlombaan, event Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) ke XVII di Kabupaten Tabalong juga diisi berbagai kegiatan lainnya.
Kegiatan yang paling utama adalah adalah launching buku Antologi Puisi Bersama Penyair se-Kalimantan Selatan dengan judul “Riuh Imaji di Tengah Pandemi.”
Selain itu, juga ada Seminar Sastra Daring dengan menghadirkan tiga narasumber yang berasal dari sastrawan nasional dan diikuti oleh seluruh peserta se-Kalimantan Selatan dengan jumlah peserta 15 sampai 20 orang setiap kabupaten/kota.
Kegiatan lainnya yaitu Penerbitan Karya Pemenang dan Nominasi Lomba ASKS XVII dengan judul “Maanyam Aksara Maangkat Budaya”, Pergelaran Sastra Bersama Secara Daring, dan Malam Bararakatan Malalui Puisi.
Ketua Panitia ASKS, Masdulhak Abdi, mengatakan dari pembukaan hingga penutupan nanti ada 11 acara yang dilaksanakan.
Kegiatan ASKS, menurut dia, sebagai wadah silaturahmi dan berkreativitas bagi sastrawan Kalimantan Selatan dalam melahirkan gagasan maupun pemikiran dan sumber daya untuk kelangsungan seni budaya dari zaman ke zaman.
Selain itu, untuk menjaga kualitas karya sastra dan semangat berkarya bagi penulis Kalimantan Selatan dan untuk menunjang kegiatan kegiatan dalam rangka pemajuan kebudayaan daerah.
“Kegiatan ini juga untuk melestarikan seni budaya yang sudah menjadi agenda tahunan rutin daerah di Kalimantan Selatan, sebagai sarana pencerahan dan pembelajaran bagi masyarakat dalam
menghadapi segala krisis, tidak terkecuali wabah pandemi Covid19,” jelas Abdi, Kamis (19/11).
ASKS XVII Tahun 2020 mengusung tema “Bagalumukan Kita Manyamarakan Sastra Malawan Korona”.
Kegiatan itu terpusat di Gedung Pendopo Bersinar Tanjung, diikuti oleh peserta dari 13 kabupaten/kota se Kalimantan selatan baik secara langsung maupun secara virtual.