bakabar.com, JAKARTA - PT Timah (TINS) Tbk berhasil membukukan laba bersih tahun 2022 sebesar Rp1,04 triliun atau melebihi target yang ditentukan perseroan. Hal itu seiring dengan membaiknya kinerja perusahaan berpelat merah ini.
"PT Timah terus beradaptasi terhadap kondisi bisnis pertimahan memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi perusahaan dalam mendukung kinerja 2022," kata Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk Abdullah Umar usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2022, di Jakarta, Kamis (15/6).
Ia menjelaskan keputusan diambil setelah melihat kinerja PT Timah Tbk 2022 yang cukup baik, dimana TINS mampu merealisasikan kinerja keuangan dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,04 triliun.
PT Timah Tbk juga berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp12,50 triliun seiring dengan penurunan beban pokok pendapatan sebesar 11 persen dan beban usaha sebesar 6 persen.
Baca Juga: PT Timah Setor Pajak dan PNBP Rp 124,7 Miliar di Triwulan I 2023
"PT Timah Tbk juga berhasil memproduksi bijih dan logam timah 2022 masing-masing sebesar 20.079 ton dan 19.825 metrik ton serta penjualan logam 20.805 metrik ton," katanya pula.
Dia mengungkapkan posisi nilai aset Perseroan pada akhir 2022 sebesar Rp13,07 triliun. Sementara posisi liabilitas sebesar Rp6,03 triliun, atau turun 28 persen dibandingkan posisi akhir 2021 sebesar Rp8,38 triliun dikarenakan berkurangnya pinjaman jangka pendek.
"Berdasarkan kinerja tersebut, Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,04 triliun melebihi target yang ditentukan perseroan," katanya pula.
Baca Juga: Tahun 2022, PT Timah Bukukan Laba Bersih Rp1,04 Triliun
Ia menambahkan dalam RUPST kali ini, TINS disetujui untuk melaksanakan pembagian dividen kepada pemegang saham sebanyak 30 persen atau Rp312 miliar dan sebesar 70 persen lainnya dicatat sebagai saldo laba Perseroan.
"Pencapaian di atas tidak dapat dipisahkan dari upaya Perseroan untuk terus beradaptasi menghadapi bisnis pertimahan yang dinamis, serta didorong oleh upaya efisiensi di seluruh rantai bisnis, penurunan interest bearing debt dan konsistennya peningkatan kinerja anak usaha segmen non pertimahan," imbuhnya.