bakabar.com, BANJARMASIN - Polda Kalimantan Selatan masih menyelidiki penyebab tabrakan KM Dharma Rucitra I vs tongkang batu bara yang ditarik Tugboat Maritim Barito Perkasa (MBP) 2202 di perairan muara Sungai Barito pada Sabtu (11/2).
Direktur Polair dan Udara Polda Kalimantan Selatan, Kombes Pol Takdir Mattanete, mengatakan sejumlah saksi sudah diperiksa dalam kasus ini.
"Ini masih beberapa saksi yang kita mintai keterangan untuk mengetahui penyebab pastinya," ujar Takdir di Mapolda Kalsel, Senin (13/2).
Baca Juga: Mobilnya Diseruduk Singa, Pengemudi Mengaku Tak Mau Berdamai
Dari hasil penyelidikan sementara, sebelum tabrakan terjadi, petugas pandu masing-masing kapal sudah melakukan komunikasi untuk menghindari tabrakan.
"Namun karena jarak yang sudah terlalu dekat dan tak memungkinkan untuk menghindari maka terjadilah tabrakan bagian belakang KM Rucitra," jelas Takdir.
Akibat tabrakan tersebut, terjadi robekan di bagian lambung kapal KM Dharma Rucitra I yang membawa penumpang dari pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, menuju pelabuhan Trisakti, Banjarmasin.
Baca Juga: Barito Putera vs RANS Nusantara Besok: RD Jumpa Sang Mantan!
"Akibatnya terjadi robekan kapal. Kita sudah dalam tahap penyelidikan. Tidak ada korban jiwa hanya memandang ada kerugian materil," bebernya.
Lantas, apakah ada indikasi kesalahan jalur yang dilakukan salah satu kapal hingga terjadi tabrakan?
Takdir belum bisa memastikannya.
"Karena sebenarnya sudah ada komunikasi antara pandu masing-masing kapal. Jalurnya di situ, jadi belum bisa kami pastikan letak terjadinya kesalahpahaman ini," pungkasnya.
Baca Juga: Kebakaran di Jalan Kelayan B Banjarmasin, Tiga Rumah Hangus Terbakar
Tabrakan antara KM Dharma Rucitra I vs tongkang batu bara yang ditarik tugboat MBP 2202 di perairan muara Sungai Barito terjadi pada Sabtu lalu.
Video tabrakan yang diambil dari atas KM Dharma Rucitra I itu pun tersebar di media sosial. Dari video berdurasi pendek itu terekam detik-detik terjadinya tabrakan.
Tampak bagian depan tongkang menghantam lambung kapal KM Rucitra I. Di sisi lain, dinding penampungan batubara tampak rusak. Akibatnya sebagian batu bara jatuh ke air.