bakabar.com, BANJARMASIN - KH Wildan Salman banyak bercerita tentang ulama yang diberi Allah SWT keistimewaan berupa mengetahui waktu kewafatan, saat DR TGB Muhammad Zainul Majdi Lc MA bertamu ke rumahnya di Sekumpul, Jumat (30/12).
Dua di antara ulama itu adalah Syekh Yasin Padang dan KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani.
Guru Wildan memulai percakapan dengan menceritakan pengalamannya bersekolah di Tanah Haram, Makkah. Beliau mengambil ilmu pada banyak guru, salah satunya Syekh Yasin Padang.
Menariknya, Tuan Guru Bajang juga mempunyai sanad keguruan pada Syekh Yasin. Namun, Tuan Guru Bajang mengambil sanad itu pada seorang guru, yang guru itu mengambil kepada Syekh Yasin (dua tangan, red).
"Musniddunya (pemilik sanad terbanyak dunia)," sahut TGB, ketika Guru Wildan menceritakan riwayat Syekh Yasin Padang.
Guru Wildan menyebutkan, Syekh Yasin merupakan aulia Allah yang mengetahui kapan waktu kewafatannya. Beberapa tahun sebelum kewafatannya, beliau sudah memprediksi dan mengabarkan pada orang terdekatnya.
Halaman berikutnya, klik di sini
Baca Juga :TGB: Aku Ingin Masuk Ke Sana (Sekumpul) Dalam Keadaan Suci
Bahkan menjelang ajalnya, beliau masih sempat memberi pesan penggantinya dan keluarganya. Hingga di seperti tiga malam beliau tidak ingin lagi di temui.
"Jangan ada yang masuk kamar kecuali adzan shubuh. Ketika adzan shubuh, pintu kamar pun di buka. Syekh Yasin sudah 'tiada'," ujar Guru Wildan.
Mengetahui waktu kewafatan, sambung Guru Wildan, berlaku pada Abah Guru Sekumpul -sebutan KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani-.
"Beliau memanggil saya setahun sebelum beliau wafat, dan mengatakan; kalau tidak 8 bulan, mungkin 6 bulan lagi aku tidak lagi bisa ngajar. Tepat 6 bulan kemudian beliau wafat," jelas Guru Wildan.
Tidak hanya itu, Abah Guru juga tahu kewafatannya setelah wafatnya dua pamannya, KH Seman Mulya dan KH Salman Jalil. Berikut juga tempat makamnya yang akan diletakkan di tengah kedua Gurunya itu. Bahkan, Abah Guru sudah menyiapkan nama orang yang mengurus jenazah beliau, lengkap dengan upah untuk mereka.
Halaman berikutnya, klik di sini
Baca Juga :Guru Wildan Ungkapkan Keprihatinan Kondisi Indonesia Pada Tuan Guru Bajang
Keasyikan bercerita, tak terasa waktu bertamu sudah begitu lama. Tuan Guru Bajang pun memotong dengan guyon, "Asyik mendengar cerita beliau, kita bisa sampai magrib di sini."
Guru Wildan pun meminta TGB memimpin doa dengan ucapan "Doa musyafir", TGB pun berdoa. Ungkapan penghormatan itu pun dibalas TGB dengan menepuk lutut Guru Wildan, meminta doa. Dan Pengasuh Madrasah Darussalam Tahfidz dan Alquran itu pun memimpin doa.
Dari kediaman Guru Wildan, rombongan TGB berziarah ke makam Abah Guru Sekumpul. Di sana, TGB mengimami shalat ashar berjamaah, sebelum berziarah. Dua putra KH Salman Jalil: Guru Wildan dan Guru Sa'duddin, memimpin tual ziarah itu.
Baca Juga :Tuan Guru Bajang Besok Maulidan Di Batulicin
Editor: Muhammad Bulkini