bakabar.com, MARABAHAN – Demi menemukan kasus tersembunyi dan mempercepat penanganan Covid-19, Barito Kuala segera menggelar swab test masif.
Kegiatan ini termasuk dalam program 10.000 swab test yang diinisiasi Pemprov Kalimantan Selatan. Dalam pelaksanaan di lapangan, Batola kebagian target 644 orang.
Jumlah tersebut diambil berdasarkan rata-rata penyebaran, waktu reproduksi dan populasi yang seharusnya menjalani swab test.
“Pelaksanaan swab test masif ini sebenarnya dilakukan sepanjang Agustus 2020. Namun kegiatan besar-besaran berlangsung 14 hingga 17 Agustus 2020,” papar Kepala Dinas Kesehatan Batola, dr Azizah Sri Widari, Senin (10/8).
“Sesuai arahan Bupati Batola, sasaran swab test ini adalah kelompok rentan seperti rumah tahanan dan hasil tracing kasus positif,” imbuhnya.
Sementara di kecamatan-kecamatan dan perkantoran, sasaran swab test masif juga menjadikan hasil tracing sebagai acuan.
“Acuan hasil tracing ini dimaksudkan agar pelaksanaan swab test tidak serampangan, sekalipun warga tersebut belum mengantongi KTP Batola,” tegas Azizah.
Mengacu hasil video conference koordinasi pelaksanaan swab test masif, Jumat (7/8), sampel dari Batola diperiksa di Laboratorium RSUD Ansari Saleh. Diperkirakan sampel tersebut selesai diidentifikasi selama lima hari.
Batola sendiri mengonfirmasi 481 kasus positif hingga 10 Agustus 2020. Tercatat 339 pasien di antaranya sudah sembuh dan 6 orang meninggal.
Sementara dari 136 pasien yang masih menjalani pengobatan, 50 di antaranya dirawat di rumah sakit dan karantina khusus. Sedangkan 86 kasus konfirmasi lain melakukan isolasi mandiri.
Namun demikian, Batola juga memiliki 242 kontak erat, 55 orang suspek dan 1 kasus probable atau pasien dalam pengawasan.
Editor: Syarif